"dari sikap kamu dan dari Anggie juga"
"sudahlah, aku akan menghilangkan perasaan itu dan menerima kenyataan, Kak Anggie memang yang terbaik buat kamu"
"tapi kamu bagaimana?"
"aku gpp, aku gak akan kecewa karena kamu jatuh di orang yang tepat"
"kita masih bersahabat kan?"
"gak"
"lho qo gak?"
"kamu kan sekarang kakak iparku bukan sahabatku lagi"
"hehe dasar kamu" ucap Ryan mengacak rambutku
Anggie memelukku, tangisku pecah dibahunya. Hatiku memang rapuh namun aku tau itu hanya sementara. Tuhan tau isi hatiku dan mungkin suatu saat akan ada Ryan kedua yang menjadi pendamping hidupku. Bukankah kebahagiaan yang sesungguhnya berasal dari dalam diri kita sendiri?
__________END__________