Zulaiha tak banyak bicara, segera dia laksanakan perintah suaminya. Tak seberapa lama tas di tangannya sudah penuh. Mereka bergegas meninggalkan pasar. Di depan pasar terlihat beberapa orang bergerombol yang sedang berdebat hebat. Â Ustadz Adi segera menghampiri mereka.
     "Assalamu alaikum."
     "Waalaikum salam." Serempak mereka menjawab dan spontan  menoleh.
     "Nah itu dia orangnya!" Seorang laki-laki berteriak sambil menunjuk ke arah Ustadz Adi.
     Ustad Adi tersenyum, "Bapak, ada apa dengan saya? Ada yang bisa saya bantu?"
     "Kalian lihat Saudara-Saudara, betapa pandainya Ustadz ini berakting. Dasar serigala berbulu domba!"
     "Maaf Saudara-Saudara, saya tidak faham yang Anda sampaikan, tolong jelaskan pada saya."
     "Ustad tidak perlu lagi menutup-nutupi kemaksiatan yang ustadz perbuat!"
 "Dengar bapak ibu sekalian, ustadz yang selama ini terlihat alim ini ternyata pemabuk!", sahut pak Bendi yang dari tadi membendung emosi.
 "Saya juga lihat si munafik ini, suka main perempuan dan membawanya ke rumahnya. Dasar ustad cabul! Ayo kita bunuh si munafik ini!", tambah pak Baidi menambah panas suasana masyarakat.
 "Ayo bunuh ustad jadi-jadian ini!!" warga semakin tidak bisa dikendalikan