Mohon tunggu...
Fitri Hidayati
Fitri Hidayati Mohon Tunggu... Pendidik -

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Gebrakan Literasi dari Blora Selatan

30 April 2018   07:24 Diperbarui: 1 Mei 2018   02:39 1018
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Teknologi dewasa ini makin berkembang dengan pesat . Hal ini berdampak pada budaya literasi yang semakin tersingkir. Baik di dunia akademik, maupun di masyarakat pada umumnya. Hal ini terlihat dari sikap generasi muda yang semakin tidak tertarik pada literasi. Di sekolah siswa cenderung enggan mengeksplor ilmu dengan membaca, mereka lebih suka mencari jalan pintas dengan mengunduh di internet. Tak mengherankan peran perpustakaan semakin diabaikan sebagai pusat informasi, kini hanya tinggal deretan rak buku yang berdebu yang tak tersentuh.

Berangkat dari keprihatinan inilah, sebuah gagasan cemerlang terlahir dari seorang penggerak literasi muda , M. Nur Rofiq Ardiansyah,S.IP. M.A. yang juga merupakan penggagas Taman Baca 'Omah Sinau Srengenge'. Bersama Angkatan Muda Muhammadiyah Kradenan, menggelar diskusi dan workshop gerakan literasi .Diskusi dan workshop ini diselenggarakan pada hari Sabtu tanggal 28 April 2018 bertempat di Aula SMK Muhammadiyah Kradenan, Blora , Jawa Tengah.

Acara yang diikuti sekitar 100 peserta ini dibuka langsung oleh Bapak drh. Gundala Wejasena, Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah Kabupaten Blora.

Beliau memberikan apresiasi positif tentang kegiatan budaya gerakan literasi ini, yang menurut beliau, baru pertama kali diselenggarakan di wilayah Blora. Dalam kesempatan ini beliau menyampaikan tiga pesan :

  • Jadilah generasi pembelajar jangan puas menjadi generasi terpelajar.
  • Kesuksesan itu bukan suatu keturunan namun kesuksesan diperoleh karena ketekunan.
  • Kita buat generasi yang siap menghadapi Era Emas.

Generasi muda harus rajin membaca untuk mendapatkan ilmu pengetahuan. Kita harus bangkit agar bisa setara dengan bangsa lain, jangan sampai kita menjadi kuli di negri sendiri.

Usai acara pembukaan dilanjutkan dengan penyerahan hibah buku dari  Taman Pustaka, Majelis Pustaka dan Informasi PP Muhammadiyah kepada Taman Baca ' Omah Sinau Srengenge' yang berjumlah 250 judul buku.  Penyerahan hibah buku disampaikan oleh David Evendi, Ketua Serikat Taman Pustaka kepada pengurus Taman Baca 'Omah Sinau Srengenge' M. Nur Rofiq Ardiansyah secara simbolis. Rangkaian berikutnya adalah penampilan Tapak Suci Muhammadiyah yang menampilkan  kemahiran dua siswi SMP Muhammadiyah Kradenan.

Peserta workshop terdiri atas siswa SLTA , Mahasiswa STAIM dan  guru  TK -- SLTA di wilayah Blora selatan, meliputi  Kecamatan Cepu, Kedungtuban, Kradenan, Randublatung, dan Jati. Peserta workshop tampak antusias mengikuti acara yang dimulai pukul 08.30 dan tetap semangat hingga acara berakhir pada pukul 15. 30. Hal ini dikarenakan materi yang disampaikan kan sangat menantang dan disuguhkan dengan menarik oleh para pakar di bidangnya.

Diskusi dilaksanakan menjadi dua sesi. Sesi pertama menampilkan materi 'Gerakan literasi dalam tradisi Islam, disampaikan oleh Moh. Mudzakir dan materi  Gerakan Taman Pustaka yang disampaikan oleh David Efendi. Sesi kedua menyuguhkan materi  Gerakan literasi di media massa oleh Sugie Rusyono dan materi Kerelawanan dalam gerakan literasi yang disampaikan oleh Fauzan A Sandiah. Setelah  penyampaian materi selesai, dibuka sesi tanya-jawab. Tiap sesi ada empat penanya dan masing -masing penanya diberikan  sebuah buku dan cangkir cantik.

Pada sesi pertama  ini, tampil sebagai moderator adalah M. Nur Rofiq Ardiansah.

Moh. Muzakir , dosen Universitas Negeri Surabaya yang  juga merupakan Kandidat Doktor Universitas Sains Malaysia, menyampaikan materi Gerakan literasi dalam tradisi Islam. Disampaikan bahwa , Islam merupakan agama yang tidak dapat dilepaskan  dari gerakan literasi, karena wahyu yang pertama diterima oleh rasulullah Muhammad SAW adalah "Iqro", perintah membaca yang tertuang dalam surat Al Alaq ayat 1-5. Yang artinya:  

"Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari 'Alaq. Bacalah, dan Tuhanmu-lah yang paling Pemurah. Yang mengajar manusia dengan pena. Dia mengajarkan kepada manusia apa yang belum diketahuinya."

Kupasan secara tuntas dan  mendalam tentang surat Al Alaq disampaikan oleh pembicara yang merupakan alumni Mualimin Jogjakarta dan mantan Ketua Umum PP IPM periode 2006-2008. Pembicara menekankan bahwa sebagai generasi muda harus optimis dan visioner dalam memandang masa depan terhadap bangkitnya budaya literasi dan mengajak berjuang untuk menegakkan kembali tradisi unggul umat Islam yang pernah jaya dan memberikan manfaat bagi seluruh umat manusia di dunia.

Materi kedua  adalah  Gerakan taman pustaka yang disampaikan oleh  David Efendi,

Majlis Pustaka dan Informasi PP Muhammadiyah, dosen UMY, dan juga sebagai  Ketua Serikat Taman Pustaka ini menyampaikan bahwa literasi bukan hanya terbatas pada kegiatan membaca dan menulis saja  namun literasi meliputi segala sesuatu tentang kehidupan manusia . Pada saat ini bukan minat baca yang kurang namun daya tahan baca yang menurun. Maka kita harus meningkatkan daya tahan membaca  karena pengetahuan bisa mengubah kehidupan.

Lima pilar gerakan literasi :

  • Idiologi
  • Penggerak.
  • Komonitas
  • Industri
  • Negara

Setelah isoma dilanjutkan sesi kedua dengan moderator Jangkung Sido Santoso,S.I Kom. Pemateri pertama seorang Jurnalis Suara Merdeka, Sugie Rusyono. Beliau juga anggota Majelis Pustaka dan informasi PDM Blora.

Pembahasan kali ini lebih fokus pada penulisan jurnalistik dan etika menulis di media sosial. Disinyalir banyak pelanggaran kode etik jurnalistik yang dilakukan di media sosial. Juga mengingatkan agar kita lebih berhati-hati dalam menyikapi berita di media sosia. Garis besar materi yang disampaikan meliputi :

  • Prinsip Jurnalisik.
  • Tugas Jurnalistik.
  • Kode Etik Jurnalistik.
  • Taati Etika menulis di Media Sosial.
  • Penyajian diskusi terakhir adalah  materi Kerelawanan dalam gerakan literasi.

Narasumbernya materi ini adalah Fauzan A Sandiah dari Rumah Baca Komunitas Yogjakarta.

Pada prinsipnya dalam gerakan literasi, diperlukan relawan yang benar-benar mempunyai keikhlasan tinggi, punya prinsip suka memberi, berani, dan perlu adanya latihan bukan hanya wacana.

Ada tiga hal gerakan literasi: Program dan buku, Kerelawanan, Jaringan.

Workshop kali ini berujung dengan motivasi untuk membentuk  dan mewujudkan Komunitas Literasi/ Taman Pustaka. Diharapkan akan tumbuh Taman baca/ Rumah Baca Komunitas, baik secara resmi maupun tak resmi dan kita bisa menggerakkan buku-buku itu dengan mengadakan kerjasama dengan berbagai pihak. 

Foto bersama peserta pelatihan dengan para narasumber menandai berakhirnya kegiatan ini. Semoga gebrakan yang dilakukan  oleh Angkatan Muda Muhammadiyah Kradenan kali ini merupakan sinyal kuat yang menandai bangkitnya gerakan kaum muda untuk kembali menyemai kekuatan pengetahuan sebagai basis gerakan berkemajuan. Semoga bisa menginspirasi berbagai pihak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun