Bansos yang sebelumnya, tujuannya hanya menjadi kail dan umpan agar Penerima Manfaat mampu mencari ikan sendiri untuk kebutuhan sehari-harinya, seakan sudah kehilangan "marwah"nya. Â Itulah barangkali yang mendasari Dr. (H.C.) Ir. Hj. Tri Rismaharini, Mensos RI, merasa perlu mengambil langkah yang out of the box. Langkah akselerasi agar Penerima Manfaat mampu lepas dari ketergantungan mendapatkan bansos, tetapi tetap mampu keluar dari yang namanya kemiskinan, bahkan menyandang gelar sebagai Pahlawan Keluarga, Pahlawan Ekonomi Nusantara atau disingkat PENA.
PENA merupakan adopsi dari Program Pahlawan Ekonomi yang berhasil diimplementasikan Risma saat menjabat sebagai walikota Surabaya.
Risma menyebut "calon mantan" Penerima Bansos (karena sekali lagi, tujuan akhirnya adalah agar mereka dapat lepas dari ketergantungan akan bansos) yang sebagian besar adalah perempuan tersebut sebagai Pahlawan Ekonomi. Hal ini karena istri, berpotensi menggerakkan mesin perekonomian kedua dalam keluarga setelah diberi modal yang cukup untuk mengembangkan bisnis berskala UMKM, diberikan pelatihan, dan pendampingan selama Program PENA ini berlangsung.
Program PENA diharapkan mampu mempercepat pengentasan kemiskinan di Indonesia. Perlu sentuhan yang lebih masif memang, untuk bisa berhasil dan bermanfaat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, tapi pasti BISA menjadikan KPM berkata dengan lantang, "Saya Berani Graduasi, Â Saya Berani Lepas dari Seluruh Bansos Kemensos RI, karena saya adalah Pahlawan Ekonomi Nusantara!"
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H