"Saya Berani Graduasi, Saya Berani Lepas dari Seluruh Bansos Kemensos RI,  karena Saya adalah Pahlawan Ekonomi Nusantara!"
Oleh: Fitri Hidayah, M. Pd.*)
*) Pendamping Sosial PKH Kabupaten Kenda; Â Kohor 2012 (Reposisi APD Provinsi Jawa Tengah 2015, APD Kabupaten 2021); CP: 083808077513; Email: sakhiyyaazkiah@gmail.com
Tiba-tiba tagline #YukLepasBansos dan #BeraniGraduasiItuPahlawan, serta #ByeByeBansos didengungkan oleh Kemensos RI, sebagai langkah anti mainstream untuk benar-benar melepaskan ketergantungan warga berusia produktif, dari yang namanya bantuan sosial, tetapi  tetap mampu mencapai tujuannya, untuk memutus rantai kemiskinan di Indonesia.
Apa maksud dari ke-3Â tagline itu? Dan kenapa sasarannya "hanya" penerima manfaat bansos berusia produktif? Begini penjelasannya.
Kementerian Sosial RI adalah Kementerian yang membantu Presiden dalam penyelenggaraan pemerintah di bidang sosial, yaitu, rehabilitasi sosial, jaminan sosial, pemberdayaan sosial, perlindungan sosial, dan penanganan fakir miskin.
Kemensos RI sangat dikenal masyarakat karena "gemar" membagi-bagikan bansos. Banyak bansos yang ditangani oleh Kemensos RI dengan banyak nama dan programnya. Namun 2 yang paling dikenal dan menjadi primadona adalah Bansos PKH (Program Keluarga Harapan) dan BPNT (Bantuan Pangan Non Tunai).
Sayangnya, karena banyaknya bansos yang dibagikan inilah, akhir-akhir ini banyak masyarakat yang mengaku miskin hanya untuk mendapatkan bansos. Para pengabdi bansos itu bahkan seringkali bertanya bagaimana cara mendaftarkan diri agar menjadi salah satu penerima bansos.
Bansos seakan menjadi oase segar yang menggoda di tengah gurun pasir yang panas. Bansos bahkan menjadi candu bagi mereka yang telah mendapatkannya, sehingga ketagihan dan tidak mau lepas darinya meski sudah lebih dari satu dasawarsa menerima manfaatnya.