Kendal-Teknologi digital saat ini berkembang semakin pesat. Pada masa revolusi 4.0 ini, manusia secara umum memiliki gaya hidup yang tidak bisa lepas dari perangkat yang serba-elektonik. Sayangnya, kemudahan mengakses media digital justru dinilai "membahayakan" karena banyaknya konten-konten atau tontonan yang tidak bisa menjadi tuntunan. Akibatnya, degradasi akhlak semakin tinggi, unggah-ungguh dilupakan, dan dakwah konvensional semakin sedikit peminatnya.
Itulah yang menjadikan LP2M UIN Walisongo Semarang memberikan Pelatihan Pembuatan Konten Media Dakwah Digital bagi Da'i Millenial di Desa Pandes. Bukan tanpa alasan UIN Walisongo Semarang memilih Desa Pandes untuk mendapatkan Pelatihan yang dilaksanakan hari Jumat (31/12) Â tersebut, selain karena banyak santriwan santriwati hebat di Pandes yang dilahirkan dari Pondok Pesantren Al Musthofa Pandes, TPQ Miftahul Huda Pandes, dan MDA Miftahul Hidayah Pandes, juga karena kekompakan dan keharmonisan NU, Muslimat, GP Ansor, Banser, Fatayat, IPNU, IPPNU, dan Lazisnu Desa Pandes dalam berdakwah menyebarkan kebaikan dengan caranya masing-masing.
Dalam sambutannya, Pengasuh Pondok Pesantren Al Musthofa Pandes, Gus Nasih Syarifudin mengatakan bahwa sudah saatnya Pandes memiliki media dakwah digital agar lebih banyak lagi orang-orang yang benar-benar tahu dan paham agama, sehingga jika ada yang salah mampu meluruskan. Sudah saatnya yang benar bersuara dengan lantang.
Hal tersebut juga diaminkan oleh Dr. Mukhamad Rikza Hamami, S Â PdI., M. Si., yang mengatakan bahwa media digital juga memberikan banyak manfaat untuk berdakwah agar para millenial mempunyai tontonan yang dapat menjadi tuntunan untuk mereka.
Peserta Pelatihan Pembuatan Konten Media Dakwah Digital ini adalah NU se-banomnya di Pandes. Mereka bukan hanya kompak dalam berlomba-lomba dalam kebaikan, tetapi ternyata juga mempunyai kemampuan yang mumpuni untuk menjadikan Pandes mendunia. Pelatihan yang diawali dengan desain grafis dan diakhiri dengan simulasi pembuatan konten media dakwah digital, proses editing, hingga uploading ke channel youtube selesai dalam sehari dan sukses dipraktekan saat itu juga.
Selain memberikan pelatihan, LP2M UIN Walisongo Semarang juga memberikan hibah bantuan berupa  perlengkapan pembuatan konten media dakwah digital kepada Tim Konten Media Dakwah Digital Pandes, berupa sepasang perlengkapan lighting, 2 buah tripod, dan 2 buah clip on.
"Semoga hibah bantuannya bermanfaat untuk membuat semakin banyak konten dakwah digital yang menarik", tutup Solkhah Mufrikhah, M. Si, dosen UIN Walisongo Semarang, sekaligus bagian dari TIM LP2M UIN Walisongo Semarang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H