Setiap kali mendengar imbauan tersebut mungkin kita sampai benar-benar hapal di luar kepala isinya. Sebagian orang mungkin saja bosan mendengarnya. Meski begitu, layaknya alarm yang diulang-ulang, diharapkan manfaat penggunaan masker dapat dirasakan dan dipahami oleh masyarakat.
Masker dalam konteks COVID-19 sebagaimana informasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) merupakan salah satu komponen dari serangkaian tindakan pencegahan dan pengendalian untuk membatasi penyebaran virus SARS-CoV-2. Cara kerjanya, dengan mengurangi jumlah partikel menular yang dapat terhirup atau terembus.Â
Belajar dari pengalaman pandemi COVID-19, penggunaan masker seyogianya membuat kita terdorong untuk menerapkan gaya hidup sehat. Ketika sakit flu atau merasa tubuh kurang fit dan harus beraktivitas di luar ruang, sudah kesadaran sendiri memakai masker.
"Tapi wajah malah jadi jerawatan tiap kali pakai masker, enggak betah," keluhan ini sering muncul dalam cuitan warganet. Kita bisa berkonsultasi dengan dokter atau tenaga medis, misalnya, jenis masker apa yang cocok, durasi berapa lama masker diganti dan cara mencegah agar jerawat di wajah tidak berlebihan saat pakai masker.
Jadi, tidak ada alasan untuk ogah pakai masker saat bergejala mirip flu atau saat berada di kerumunan di ruang publik.
Lengkapi dengan perilaku hidup sehat lainnya
Satu hal yang paling penting adalah kita tentunya melengkapi untuk menjaga kesehatan diri dengan perilaku hidup sehat lainnya. Artinya, tidak cukup hanya pakai masker saja. Â Â
Kalimat sederhananya, "Masa iya, kita susah payah patuh pakai masker, lalu ketimbang mau makan saja, eh malasnya minta ampun buat cuci tangan" atau "Pakai masker sih iya, tapi pas batuk kok mulutnya enggak ditutup."
Terkesan simpel, tetapi kerap diabaikan. Tak lupa pula untuk beraktivitas fisik dan mengkonsumsi makanan seimbang.
Perlu menjadi pengingat bersama, penggunaan masker bukan saat ada COVID-19 maupun berita virus hMPV sekarang ini saja. Secara umum, masker sebagai pencegahan sekaligus proteksi terhadap infeksi penyakit pernapasan menular lain juga mengurangi efek negatif dari partikel polusi atau kuman yang dapat memicu masalah kesehatan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H