Mohon tunggu...
Fitri Haryanti Harsono
Fitri Haryanti Harsono Mohon Tunggu... Penulis - Penulis di Kementerian Kesehatan RI

Akrab disapa Fitri Oshin. WHO Certificate of Achievement on Zoonotic disease-One Health, Antimicrobial resistance, Infodemic Management, Artificial Intelligence for Health, Health Emergency Response, etc. Jurnalis Kesehatan Liputan6.com 2016-2024. Bidang peminatan kebijakan kesehatan mencakup Infectious disease, Health system, One Health dan Global Health Security.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Indonesia Melesat dengan Satu Data Kesehatan

26 Desember 2024   16:26 Diperbarui: 27 Desember 2024   11:18 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Angka konfirmasi kasus, angka kesembuhan, dan angka kematian terpampang, beserta provinsi atau daerah-daerah dengan angka kasusnya. Di website juga terpampang capaian vaksinasi COVID-19 dan analisis data mingguan.  

Wujudkan big data kesehatan

Perbaikan data kesehatan tak hanya membenahi data COVID-19, tetapi juga perbaikan data kesehatan secara keseluruhan. Misalnya, data vaksinasi, data monitoring pemantauan kasus penyakit, dan data kunjungan pasien ke fasilitas pelayanan kesehatan. 

Salah satu fokus perbaikan data kesehatan menyasar terhadap pencatatan rekam medis elektronik di seluruh fasilitas pelayanan kesehatan, yang mana riwayat kesehatan pasien terdigitalisasi, baik dari hasil diagnosis maupun pemeriksaan laboratorium atau radiologi.

Digitalisasi kesehatan inilah yang diupayakan Kemenkes sehingga pengelolaan dan pendataan pasien menjadi lebih mudah. Tidak lagi ada istilahnya bingung mencari data pasien di tengah tumpukan dokumen manual.

Kunci penting membangun satu data kesehatan nasional, yakni saling terintegrasi. Semua data kesehatan ini akan bermuara ke SATUSEHAT, mulai data dari fasilitas pelayanan kesehatan sampai data laboratorium.

Pada akhirnya, akan terwujud big data kesehatan. Kalimat sederhananya, "segala macam data kesehatan ngumpul menjadi satu. Mau cari data apa tinggal klik."

Bantu perumusan kebijakan, analisis dan riset

Adanya big data kesehatan di SATUSEHAT punya manfaat besar. Bagi para pemangku kebijakan, big data kesehatan dapat membantu perumusan kebijakan yang lebih strategis dan berbasis bukti data.

Contohnya, jika terjadi wabah penyakit, data kasus tersaji real time, maka ancang-ancang keputusan besaran pemenuhan bantuan medis hingga kebutuhan darurat di fasilitas pelayanan kesehatan dapat diambil sesuai kondisi di lapangan.  

Big data kesehatan juga dapat membantu proses analisis lebih mendalam seperti tren naik-turun kejadian kasus penyakit dan identifikasi penyebaran penyakit. Analisis yang dihasilkan dapat menjadi lebih ter-update.

Bagi para peneliti dan akademisi, riset yang akan dilakukan turut terbantu dengan satu data kesehatan. Data kesehatan pun langsung diperoleh dari sumbernya. Hal ini mempermudah pencarian dan pengumpulan sumber data.

Koneksi internet terus diupayakan

Upaya mewujudkan satu data kesehatan dan integrasi data bukan berarti bebas tanpa tantangan. Masih ada tantangan terbesar yang pasti kita bertanya-tanya, "Bagaimana merata, kan tidak semua daerah di Indonesia gampang koneksi internet?" 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun