Mohon tunggu...
Fitri Haryanti Harsono
Fitri Haryanti Harsono Mohon Tunggu... Penulis - Penulis di Kementerian Kesehatan RI

Akrab disapa Fitri Oshin | Jurnalis Kesehatan Liputan6.com 2016-2024. Spesialisasi menulis kebijakan kesehatan. Bidang peminatan yang diampu meliputi Infectious disease, Health system, One Health, dan Global Health Security.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Starlink Elon Musk Bikin Sumringah Layanan Kesehatan di Pelosok Daerah

31 Mei 2024   11:00 Diperbarui: 31 Mei 2024   11:09 428
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Senyum petugas kesehatan di Puskesmas Tabarfane, Kepulauan Aru, Maluku tampak cerah lantaran kehadiran jaringan internet Starlink yang disediakan oleh SpaceX milik Elon Musk. Mereka menuturkan hasil uji coba penggunaan Starlink yang menggembirakan terhadap layanan kesehatan.

Berkat akses internet yang lancar dengan Starlink, pendataan penyakit tidak menular membantu tenaga kesehatan untuk melihat beban penyakit di wilayahnya. Uji coba yang dilakukan pada 19 Mei 2024 turut memperlihatkan integrasi data Puskesmas Tabarfane ke aplikasi SATUSEHAT Mobile.

Hasil uji coba di atas menunjukkan bahwa kebutuhan internet di pelosok, terutama untuk layanan kesehatan sangat penting. Sebelumnya, petugas kesehatan di Puskesmas Tabarfane sangat kesulitan memasukkan data kesehatan. 

Internet sangat lambat sehingga mereka harus bepergian dulu ke kabupaten/ kota yang memiliki sinyal internet cukup kuat. Jarak ke kabupaten/kota dari Puskesmas Tabarfane sekitar 200 mil yang ditempuh 2-3 jam dengan speedboat. 

Adanya internet masuk pelosok ini merupakan hasil kerja sama Kementerian Kesehatan RI dengan Starlink yang menyediakan akses internet yang cepat dan menjangkau seluruh Puskesmas di Daerah Terpencil, Perbatasan, dan Kepulauan (DTPK).

Di sisi lain, kehadiran internet Starlink memunculkan sejumlah pandangan. Ada yang berpendapat Starlink membuat perusahaan telekomunikasi dan internet di Indonesia berpotensi bangkrut atau kalah asing. Bahkan negara dinilai dapat kehilangan kontrol langsung atas infrastruktur komunikasi.

Pandangan lainnya, Indonesia sudah mempunyai satelit Satria-1 yang berfungsi untuk menghadirkan sinyal internet di daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, Terluar). Satelit ini resmi diluncurkan pada 19 Juni 2023. 

Pertanyaan yang sempat ramai adalah apakah peran Satria-1 akan tergantikan dengan Starlink. Kemudian, jika Satria-1 sudah mampu menjangkau pelosok, bagaimana dengan penggunaan Starlink-nya. Apakah jika Satria-1 sudah sepenuhnya mampu mengkoneksi pulau-pulai di pelosok, Starlink tetap dilanjutkan atau tidak.

Mencuatnya Isu Starlink

Isu seputar Starlink mulai menyeruak semenjak Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin bertemu dengan Elon Musk untuk menjajaki kemungkinan kerja sama antara Pemerintah Indonesia dan Starlink dalam menyediakan akses internet di Puskesmas di wilayah  3T.

Pertemuan dengan Elon Musk dilakukan di sela-sela kunjungan kerja Budi Gunadi ke Amerika Serikat pada Agustus 2023. Di hadapan Elon, Budi Gunadi memaparkan, Indonesia memiliki lebih dari 10.000 lebih Puskesmas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun