Mohon tunggu...
Fitri Haryanti Harsono
Fitri Haryanti Harsono Mohon Tunggu... Penulis - Penulis di Kementerian Kesehatan RI

Akrab disapa Fitri Oshin. WHO Certificate of Achievement on Zoonotic disease-One Health, Antimicrobial resistance, Infodemic Management, Artificial Intelligence for Health, Health Emergency Response, etc. Jurnalis Kesehatan Liputan6.com 2016-2024. Bidang peminatan kebijakan kesehatan mencakup Infectious disease, Health system, One Health dan Global Health Security.

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Tiga Sifat Positif yang Terbentuk Berkat Commuter Line

5 Desember 2015   21:03 Diperbarui: 5 Desember 2015   21:09 337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Misal, saat naik kereta tengah padat-padatnya, ada seorang ibu berucap, “Awas, ketinggalan pantatnya!”

Kalimat penegasan yang serius, tapi karena si ibu berbicara dengan logat batak, yang terjadi disambut tawa dari penumpang lain.

Lain pula, komentar yang terdengar dari seorang anak muda. Ketika kereta sudah tidak muat lagi dan penumpang terus-menerus bergeser ke dalam, anak muda itu berucap, “Waduh, Bu. Ini udah enggak muat lagi, udah ‘mentok’.”

Tak ayal, tawa keras membahana  dari penumpang di sekitarnya. Bagi penumpang yang terlambat tertawa bahkan bingung, mungkin akan berpikir apa maksud dari ‘mentok’.

Tawa candaan seperti ini sekiranya sukses melepaskan kepenatan dan kepanasan di dalam kereta. Penghiburan yang menjadikan hati dan jiwa Anda tenang. Hal tersebut ditujukan agar Anda menikmati setiap momen di dalam commuter line.

Jiwa yang tenang akan membuat Anda lebih mudah mengontrol emosi secara baik. Anda akan terbiasa saat berdesak-desakkan ria, kereta miring ke kanan-kiri-samping. Komentar spontanitas buruk pun bisa ditekan.

 

Depok, 5 Desember 2015

 

 

Ilustrasi: Commuter Line

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun