Saya membalas, “Nggak tahu kapan; belum ada jodohnya; belum ada laki-laki yang berani melamar (yang naksir sih banyak); lagi menikmati kesendirian dulu sampai waktunya tiba…”
Jawaban balasan saya rasanya sudah ribuan kali. Setiap ada yang bertanya demikian, saya menjawabnya serupa. Dan entah sampai kapan saya berhenti menjawab seperti itu.
Jakarta, 1 Desember 2015
Ilustrasi: Themesdesk [dot] net
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H