Mohon tunggu...
Fitri Haryanti Harsono
Fitri Haryanti Harsono Mohon Tunggu... Penulis - Penulis di Kementerian Kesehatan RI

Akrab disapa Fitri Oshin. WHO Certificate of Achievement on Zoonotic disease-One Health, Antimicrobial resistance, Infodemic Management, Artificial Intelligence for Health, Health Emergency Response, etc. Jurnalis Kesehatan Liputan6.com 2016-2024. Bidang peminatan kebijakan kesehatan mencakup Infectious disease, Health system, One Health dan Global Health Security.

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup

"Ngedumelin" Tamu

16 November 2015   15:33 Diperbarui: 16 November 2015   15:33 150
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

“Kalau mau piknik di tempat lain aja kali. Jangan di rumah aku. Bikin berantakan rumah. Silaturahim boleh, tapi masa iya, bawa satu keluarga kayak piknik. Nggak kenal semua. Keluarga bukan, saudara bukan…”

Sebuah status salah satu teman saya di jejaring sosial membuat tergelitik ditanggapi. Dari unek-unek, saya menangkap kesan teman saya sedikit ngedumel alias menggerutu kesal dan sebal sendiri terhadap tamu yang datang ke rumahnya.

Repot tidak repot

Tamu yang datang mungkin tetangga atau kenalan. Saya atau Anda mungkin pernah merasakan betapa merepotkannya tamu yang datang, terlebih lagi membawa jumlah orang yang cukup banyak.

Sebelum terusik dengan tamu, pernahkah berpikir, kalau kita bertamu ke rumah orang lain mungkin kita bisa saja dianggap merepotkan si empunya rumah. Entah kita bertamu sendiri atau beramai-ramai.

Anggapan repot atau tidak tergantung pandangan kita masing-masing. Toh, tamu yang datang kan jarang bertemu atau lama tak bersua. Namun, hal penting lainnya dalam bertamu, kita seringkali berkata, “Jangan repot-repot” kepada si empu rumah.

Ucapan yang sopan. Kita bertamu sebaiknya tidak terlalu memberatkan si empunya rumah, sekadar minum saja cukup melepas lelah. Suguhan seperti camilan atau makanan memang kerap dipikirkan oleh si empu rumah.

Mungkin alasan itulah yang membuat teman saya ngedumel. Pertama, jumlah tamu yang ‘terlalu banyak’ sehingga suguhan minuman dan makanan menjadi cukup merepotkan dan terkesan membuat suasana berantakan.

Kedua, situasi yang tercipta justru lebih ramai. Tak dimungkiri, situasi yang tercipta bisa membuat terganggu ketenangan dan kenyamanan menikmati hari libur di rumah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun