Tempat aksi yang sama kemungkinan menjadi rute langganan tiga pencopet tersebut. Dan bisa saja, tiga pencopet yang berusaha mencopet rekan kantor saya itu pencopet yang sama di kopaja yang saya naiki.
Pura-pura tidak saling kenal
Modus operasi tiga pencopet menurut rekan kantor saya memang ketiganya pura-pura tidak saling kenal. Saat naik kopaja pun berpencar-pencar, mereka tidak naik bersamaan.
Bagi-bagi tugas terjadi, satu orang mencegat penumpang di pintu belakang, dua orang lainnya menjadi pengalih perhatian sekaligus mengorek-ngorek tas sasaran korbannya.
Posisi pintu belakang
Anda diharapkan pasang mata, masalahnya bagian belakang dekat pintu menjadi tempat favorit tiga pencopet beraksi. Rekan kantor saya mengakui saat aksi pencopetan terjadi, penumpang lainnya tidak ada yang melihat.
Artinya, bagian belakang luput dari penglihatan mata penumpang lainnya. Ketiganya bisa bebas beraksi dengan memanfaatkan suasana tempat yang ada. Mau kopaja sedang padat, lengang maupun sepi, posisi dekat pintu belakang berpotensi jadi tempat pencopetan.
Tentunya, Anda juga harus berhati-hati dalam kondisi dan tempat di manapun berada. Sebaiknya, Anda mengempit atau memeluk erat tas di depan dada. Hindari menaruh tas di belakang punggung Anda.
Jika Anda membawa tas tentengan dan disampirkan, kempit tas di depan dada. Jangan diletakkan tepat di kanan atau kiri Anda. Pencopet bisa membuka restleting tas Anda dengan mudah dari belakang.
Anda mungkin tidak akan menyadari karena bersiap turun dari kopaja. Untuk itu, cara menghindari tiga pencopet, Anda bisa duduk atau berdiri di bagian depan.
Kalaupun penuh dan mendapatkan tempat di bagian belakang, Anda harus tingkatkan waspada terhadap orang-orang di sekeliling Anda.