Mohon tunggu...
Fitri Haryanti Harsono
Fitri Haryanti Harsono Mohon Tunggu... Penulis - Penulis di Kementerian Kesehatan RI

Akrab disapa Fitri Oshin | Jurnalis Kesehatan Liputan6.com 2016-2024. Spesialisasi menulis kebijakan kesehatan. Bidang peminatan yang diampu meliputi Infectious disease, Health system, One Health, dan Global Health Security.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

UI Ingin Jadi Kampus Tertutup?

31 Maret 2015   14:58 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:44 291
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_375892" align="aligncenter" width="630" caption="Gedung Rektorat UI dilihat dari Danau Kenanga UI (Ilustrasi wikimapia.org)"][/caption]

Pasca-penemuan sesosok mayat laki-laki yang mengambang—telah teridentifikasi sebagai mahasiswa UI—di Danau Kenanga Universitas Indonesia (UI), Kamis (26/3) lalu, Rektor UI Muhammad Anis menginginkan kampus UI menjadi kawasan tertutup bagi masyarakat umum. Wacana kampus tertutup yang mencuat sepertinya akan (kembali) menuai protes keras dari masyarakat.

Anis mengungkapkan wacana penutupan kampus UI untuk umum sudah dari dulu dilakukan tapi gagal akibat penolakan keras dari masyarakat. Maraknya kasus kriminalitas yang terjadi di kawasan kampus UI disinyalir karena kampus (terlalu) terbuka bagi masyarakat umum. Penyalahgunaan kampus oleh orang yang tak bertanggungjawab kerap terjadi.

Sayangnya, wacana kampus tertutup sekiranya kurang tepat dijadikan sebagai solusi utama. Pihak kampus harus meminimalisir terjadinya (kembali) protes keras dari masyarakat. Kampus UI ibarat ‘milik’ bersama masyarakat. Sebuah ruang publik yang hijau dan asri.

Optimalisasikan keamanan

Terjadinya penyalahgunaan kawasan UI untuk melakukan tindak pidana tidak dipandang semata-mata status kampus terbuka, melainkan memecahkan tantangan meminimalisirkan bahkan memberantas segala penyalahgunaan tersebut. Tantangan pihak UI adalah bagaimana sistem keamanan di kawasan UI dapat ditingkatkan secara optimal.

Pertama, perbanyak CCTV dan memonitoring selama 24 jam. CCTV yang ditempatkan di dalam gedung, apakah mampu menjangkau area sekitar dengan jelas. Adanya batasan jangkauan tangkap akan menyulitkan pihak berwajib mendeteksi wajah pelaku yang melakukan aksi kejahatan.

Penempatan CCTV di beberapa lokasi strategis, khususnya lokasi yang seringkali terjadi tindak pidana. Misal, di dekat pintu masuk Hutan UI dan sekitar danau. Kawasan UI yang terbilang luas cukup terbantu dengan pantauan CCTV. Optimalisasi CCTV pun harus dipantau selama 24 jam.

Artinya, ada operator yang memantau CCTV. Jika terlihat tindak kejahatan di lokasi, maka penanganan segera dilakukan. Pelaku kriminalitas akan sulit kabur karena seluruh akses jalan terkunci. Korban kejahatan sedini mungkin terselamatkan.


Kedua, penyisiran kawasan UI oleh pihak keamanan. Tindak kejahatan terjadi tanpa kenal waktu. Kesempatan pelaku beraksi di tempat sepi menjadi hal yang ditunggu-tunggu. Mahasiswa jadi sasaran empuk si pelaku. Petugas keamanan harus melakukan penyisiran secara rutin.

Jalan-jalan tikus agar dipantau, apakah tertutup sempurna atau terbuka jalan tikus lainnya. Tingkat kewaspadaan saat malam hari selayaknya diprioritaskan. Malam hari sangat riskan kemungkinan terjadinya pembuangan mayat dan penjambretan.


Ketiga, pemberlakuan jam buka-tutup portal. Pihak UI harus memberlakukan jam buka-tutup portal. Akses lalu-lintas di kawasan UI yang terbuka bagi umum tak menutup kemungkinan pelaku kejahatan bebas keluar-masuk.

Koordinasi kepada pihak keamanan kampus bila ada kegiatan acara yang diselenggarakan sampai di atas jam tutup portal. Selama jam buka-tutup portal harus ada petugas keamanan yang bertugas di tempat.


Keunggulan berharga

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun