3. Prof. Dr. Ing. B.J. Habibie (1998-1999)
Siapa yang tidak kenal dengan Bapak B.J. Habibie yang merupakan Ilmuwan Indonesia yang berhasil membuat pesawat pertama Indonesia yaitu N250 Gatot Kaca pada tahun 1995.Â
Beliau dikenal sebagai Bapak Demokrasi Indonesia karena pada masa kepemimpinannya beliau selalu mengambil keputusan dengan meminta pendapat rakyat. Bukan hanya itu saja, beliau juga menggunakan gaya kepemimpinanTransformatif yang selalu mendukung, mengembangkan, dan berorientasi pada pemikiran inovatif.
4. K.H. Abdurrahman Wahid (1999-2001)
Presiden yang kerap disapa Gus Dur merupakan sosok yang agamis, humoris, dan sederhana. Gus dur mempunyai sifat yang tidak dapat diduga-duga dengan ciri khas mempunyai segala ide-ide yang menurut sebagian orang controversial.Â
Beliau menjabat menjadi presiden dari tahun 1999 sampai 2001, walaupun memerintah hanya dalam waktu yang sangat singkat namun beliau telah melakukan perubahan besar yang dapat menghindarkan Indonesia dari konflik berkepanjangan yang disebabkan oleh fanatisme agama, etnis, dan golongan.
Gus dur adalah sosok yang gigih dalam membela dan memperjuangkan demokrasi, humanisme dan anti kekerasan. Gaya kepemimpinan yang digunakan beliau yaitu otokratik bahkan bisa sangat kharismatik sehingga beliau dapat menjaga kebebasan manusia dengan melindungi kaum minoritas dan berbicara untuk yang tertindas dan menjalin solidaritas dengan agama lain.Â
Beliau juga menggunakan gaya kepemimpinan responsif-akomodatif yakni mengagregasikan semua kepentingan yang beraneka ragam yang diharapkan dapat dijadikan satu kesepakatan atau pelaksanaan dan keputusan yang telah ditetapkan dan diharapkan mampu menggerakkan partisipasi aktif para pelaksana di lapangan karena ikut terlibat dalam proses pengambilan keputusan dan kebijaksanaan.
5. Megawati Soekarnoputri (2001-2004)
Megawati Soekarnoputri merupakan putri dari Bapak Soekarno dan Ibu Fatmawati. Beliau merupakan presiden perempuan pertama Indonesia. Beliau memiliki kepribadian yang tertutup dan cepat emosional. Dan dalam memipin beliau tidak mewarisi kharisma dari sang ayah yaitu Presiden Soekarno.
Beliau menanamkan gaya kepemimpinan anti kekerasan. Beliau kurang acuh dalam persoalan dan sangat tenang sehingga gaya kepemimpinannya lebih banyak mengeluarkan uneg-uneg dibanding solusi. Beliau juga lebih menonjolkan gaya kepemimpinan yang budayanya lebih ketimuran.Â