Mohon tunggu...
Fitri Fatimah
Fitri Fatimah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Sosiologi FIS UNJ - 2021

Mahasiswi

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Aplikasi JAKI Menjadi Gebrakan Baru Sumber Informasi dan Layanan bagi Warga Jakarta

22 Oktober 2022   16:26 Diperbarui: 22 Oktober 2022   16:46 1337
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: JAKI (2022)


JAKI sebagai Wujud Paradigma Pembangunan Manusia
Dalam pembangunan terdapat beragam paradigma pembangunan yang dapat dikaitkan dengan pembentukan aplikasi JAKI yaitu salah satunya paradigma pembangunan manusia. Seperti yang diketahui bahwa manusia merupakan sebuah objek dalam sebuah pembangunan. 

Tujuan dari pembangunan pun untuk terwujudnya taraf hidup manusia yang lebih maju dalam segi apapun. Pembangunan manusia pertama kali dikenalkan oleh UNDP (United Nations Development Programme) pada tahun 1990 yang menurut UNDP, pembangunan manusia merupakan perluasan pilihan untuk mencapai tujuan pada taraf yang ingin dicapai. 

Dalam Human Deveploment Report (HDR) 1995, terdapat empat unsur pokok (UNDP 1995):

1. Productivity (Produktifitas)
Dalam hal ini, masyarakat dapat lebih meningkatkan produktifitas dan turut aktif dalam pencarian lapangan kerja karena pada aplikasi JAKI, layanan dan informasi yang tersedia sangat lengkap.
2. Equity (Pemerataan)
Program yang dijalankan sudah seharusnya tersebar secara adil dan merata bagi warga Jakarta sehingga setiap masyarakat dapat merasakan manfaat dalam program tersebut.
3. Sustainability (Kesinambungan)
Saat program dijalankan pada generasi saat ini tentunya harus memikirkan generasi yang akan datang dan terus melakukan upgrade di dalam dunia digital.
4. Empowerment (Pemberdayaan)
Tujuan dari pembangunan digital harus dilakukan untuk kepentingan rakyat serta rakyat dapat memanfaatkan hasilnya yaitu aplikasi JAKI.

Keterkaitan Teori Modernisasi dengan Aplikasi JAKI

Melihat perkembangan zaman yang semua serba digital, kemunculan aplikasi JAKI berkaitan dengan teori modernisasi menurut W.W. Rostow. Rostow membagi 5 tahap proses pembangunan antara lain sebagai berikut.

1.Masyarakat Tradisional: Pada masyarakat ini cenderung masih relative primitif dan kehidupan masyarakat di dalamnya sangat berdasarkan pada nilai-nilai alamiah.
2.Prasayat Untuk Tinggal Landas: Tahap ini diungkapkan Rostow sebagai tahap transisi dimana masyarakat mulai kenal dengan ilmu pengetahuan dan sector industry.
3.Tinggal Landas: Kegiatan perekonomian dan pertumbuhan ekonomi meningkat pada tahap ini akibat munculnya inovasi-inovasi baru dari masyarakat tersebut.
4.Menuju Kedewasaan: Penggunaan teknologi modern sudah mulai diterapkan oleh masyarakat pada tahap ini. Kegiatan ekonomi pun sudah berjalan mulai dari produksi, distribusi dan konsumsi.
5.Tingginya konsumsi: Tahap terakhir yang dikemukakan oleh Rostow merupakan tahap dengan kegiatan konsumsi yang tinggi untuk produksi barang dan jasa.

Dengan demikian, keterkaitan teori modernisasi Rostow dengan program Pemprov DKI Jakarta yaitu JAKI ialah kemudahan informasi dan layanan dapat diakses hanya dengan menggunakan 1 alat yang tentunya mengalami proses cukup panjang hingga sampai pada masa sekarang dengan segala teknologi yang serba modern dan tingkat konsumsi masyarakat yang tinggi.

KESIMPULAN


Aplikasi JAKI merupakan bentuk dari pembangunan sosial pemerintah Jakarta pada era digital. Kemajuan teknologi dimanfaatkan oleh Pemrpov DKI Jakarta dengan membuat aplikasi JAKI. JAKI (Jakarta Kini) adalah sebuah layanan dan informasi resmi yang ditujukan untuk masyarakat Jakarta agar memperoleh kemudahan dalam mencari informasi dan layanan yang akurat. 

Keberlangsungan JAKI juga dapat dikaitkan dengan teori sosiologi dalam kajian pembangunan yaitu teori modernisasi. Tahap Perkembangan yang dicetuskan Rostow menunjukkan adanya perkembangan masyarakat dari tradisional serta perkembangan teknologi semakin pesat yang tidak dapat berlangsung dalam jangka waktu singkat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun