Mohon tunggu...
Fitrianingsih
Fitrianingsih Mohon Tunggu... Mahasiswa - pelajar mahasiswa

saya memiliki kepribadian yang ramah, dan suka menolong orang lain.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Determinan faktor yang mempengaruhi perkembangan sosial emosional

18 Januari 2025   10:03 Diperbarui: 18 Januari 2025   10:03 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Perkembangan sosial emosional anak dipengaruhi oleh berbagai faktor yang saling berinteraksi. Berikut adalah beberapa determinan utama:

1. Keluarga

Pola Asuh Orang Tua: Pola asuh yang hangat, responsif, dan konsisten membantu anak mengembangkan rasa percaya diri dan keterampilan sosial.

Hubungan Keluarga: Hubungan harmonis dalam keluarga menciptakan lingkungan yang mendukung perkembangan sosial dan emosional anak.

Kondisi Ekonomi: Stabilitas ekonomi keluarga memengaruhi akses anak terhadap pendidikan, nutrisi, dan pengalaman sosial.

2. Lingkungan Sosial

Interaksi dengan Teman Sebaya: Hubungan dengan teman sebaya melatih keterampilan sosial seperti berbagi, kerja sama, dan menyelesaikan konflik.

Pengaruh Guru atau Pengasuh: Guru atau pengasuh yang mendukung dapat membantu anak mengelola emosinya dan beradaptasi dengan lingkungan sosial.

Komunitas atau Masyarakat: Budaya, norma, dan nilai-nilai masyarakat memengaruhi bagaimana anak belajar berinteraksi.

3. Faktor Individu

Temperamen Anak: Temperamen bawaan memengaruhi cara anak merespons situasi sosial dan emosional.

Kesehatan Fisik dan Mental: Kondisi kesehatan yang baik memungkinkan anak berpartisipasi aktif dalam interaksi sosial.

Kemampuan Kognitif: Kemampuan memahami perasaan orang lain dan berpikir logis memengaruhi hubungan sosial anak.

4. Pendidikan dan Pengalaman

Pendidikan Formal: Lingkungan sekolah menawarkan kesempatan untuk belajar berinteraksi dengan berbagai individu.

Pengalaman Bermain: Bermain memberikan anak kesempatan untuk belajar mengenali emosi, mengembangkan empati, dan menyelesaikan konflik.

Eksposur pada Media: Konten yang dilihat anak melalui media dapat memengaruhi perkembangan emosional dan perilaku sosialnya.

5. Budaya

Norma dan Nilai Sosial: Budaya menentukan apa yang dianggap sebagai perilaku sosial yang diterima.

Perbedaan Pola Interaksi: Beberapa budaya lebih menekankan pada kerja sama kelompok, sementara yang lain menonjolkan individualisme.

6. Pengaruh Genetik dan Biologis

Genetik: Faktor genetik dapat memengaruhi kecenderungan anak dalam bersikap dan merespons emosional.

Kematangan Otak: Perkembangan otak, terutama bagian yang mengatur emosi (seperti amigdala dan korteks prefrontal), sangat penting dalam pengendalian emosi dan interaksi sosial.

Faktor-faktor ini saling berinteraksi, dan perubahan dalam satu faktor dapat memengaruhi perkembangan sosial emosional secara keseluruhan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun