Bagian keempat adalah surat balasan dari Eminem (akhirnya). Diceritakan Slim baru membaca surat-surat dari Stan karena kesibukannya. Slim bahkan memberikan tanda tangan yang diminta Stan dan adiknya di topi sebagai hadiah. Ia juga mengomentari Stan yang mengiris pergelangan tangannya, bahwa yang Slim lakukan itu hanya di lagu saja untuk lucu-lucuan. Ia menyarankan Stan untuk konseling dan tidak berbuat hal-hal konyol lainnya.Â
Plot twist nya adalah saat Slim mencontohkan agar Stan tidak berbuat hal bodoh seperti yang ada di berita tentang seorang pria mabuk yang mengendarai mobilnya, lalu jatuh dari jembatan dengan pacarnya yang sedang hamil terkurung di bagasi. Slim kemudian sadar bahwa orang itu adalah Stan.
Lagu berjudul Stan ini mendapat antusiasme yang sangat besar. Rolling Stones bahkan pernah menobatkannya sebagai salah satu dari "The 500 Greatest Songs of All Time". Kata 'stan' bahkan menjadi kata baru dan masuk ke dalam Kamus Oxford Inggris. Stan didefinisikan sebagai "an overzealous or obsessive fan of a particular celebrity" atau dalam terjamahan Bahasa Indonesia adalah penggemar obsesif selebriti atau tokoh terkenal.
Banyak kemudian yang bertanya apakah lagu ini berdasarkan kisah nyata? Â Terlepas dari berita yang menyatakan adanya kejadian serupa seperti yang dialami Stan, Eminem menyatakan bahwa tokoh Stan adalah tokoh fiksi. Lagu ini memang merupakan pesan Eminem buat fans-fans nya, yang banyak mengirimkan surat-surat 'gila' kepada mereka.
 Betapa dari surat tersebut banyak fans yang meniru semua yang dikatakan dalam lagu-lagu Eminem. Karena itu, dia ingin menggunakan lagu ini untuk menyampaikan hal yang sangat penting kepada para fans, yaitu "segala sesuatu yang (dia katakan) tidak harus dipahami dan diikuti secara harafiah".
Meskipun lagu ini sudah cukup lama, namun beberapa artikel kemudian mengangkat lagi lagu ini karena dinilai sangat 'relate' dengan budaya fandom atau 'fans culture' yang beberapa tahun belakangan dinilai cukup memprihatinkan. Lagu ini telah menangkap perilaku berlebihan yang dilakukan beberapa fans terhadap idola mereka, yang telah menunjukkan perbedaan antara 'fan' ( penggemar normal) dan 'stan' (penggemar obsesif). Â
Dr Lynn E. McCutcheon, psikolog, penulis dan pendiri North American Journal of Psychology,  telah melakukan penelitian tentang pemujaan terhadap idola (celebrity worship) dan menunjukkan kemungkinan  tentang adanya komponen emosional yang dikaitkan dengan menjadi "stan." Namun, sulit untuk menentukan pemicu yang paling mungkin untuk membawa penggemar ke titik "stan". Lebih lanjut, Dr Lynn menemukan bahwa  mungkin ketidakmampuan untuk berhubungan pada tingkat pribadi dengan orang-orang nyata, yang bertentangan dengan fantasi dan selebriti telah berkontribusi pada perilaku "stan".
"Stan" ada sebagai peringatan kepada para fans  tentang tidak mengikuti  semua yang dikatakan para idola secara harfiah, serta menunjukkan kecenderungan kita untuk meletakkan tanggung jawab bergabai tragedi yang terjadi dalam hidup kita kepada pada artis/idola, karena itu lebih mudah daripada menangani masalah yang sebenarnya dihadapi (kesehatan mental).
Buat yang tertarik mengetahui makna dari lagu Stan, pada bagian bawah saya lampirkan beberapa sumber yang memuat liriknya. Saya tidak bisa tampilkan di sini karena Kompasiana melarang mengutip total sebuah sumber.Â
Â