Mohon tunggu...
Fitri Barokah
Fitri Barokah Mohon Tunggu... Guru - Guru SD

Saya seorang guru yang alhamdulillah sekarang diberi kesempatan untuk bergabung dengan salah satu rumah Qur'an di Bandung. Saya pendapatkan posisi sebagai asisten menejer trining, dan tugas utamanya ada dibidang training juga pembuatan kurikulum tahfidz. Saya senang belajar hal-hal baru yang belum pernah saya coba dan relevan dengan bidang keilmuan saya.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Jadikan Al-Qur'an Sahabatmu di Dunia

2 Agustus 2024   20:13 Diperbarui: 2 Agustus 2024   20:15 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Al-Qur'an merupakan sebuah petunjuk bagi kita dalam melalui perjalanan ini. Ibarat maps, kita menggunakannya disaat kita membutuhkan petunjuk jalan untuk mencapai tempat tujuan kita. Bisa menjadi lebih cepat sampai, bisa juga malah menjadi semakin lama sampai. Semua itu proses yang harus kita lewati dan nikmati. Dalam Qs. Al-Hashr: 21 yang artinya "Sekiranya kami turunkan Al-Qur'an ini kepada sebuah gunung pasti kamu akan melihatnya tunduk pecah belah disebabkan takut kepada Allah." Hal tersebut merupakan sebuah perumpamaan yang Allah Swt. berikan kepada kita agar kita berfikir. Kita merupakan umat terakhir dari Nabi terakhir yakni Nabi Muhammad Saw. Nabi dan Rasul yang menjadi penutup para Nabi, Nabi yang diutus untuk menyempurnakan ajaran Islam dan menyempurnakan akhlak, juga Nabi yang diberikan wahyu berupa al-Qur'an yang merupakan penyempurna dari kitab-kitab sebelumnya. Lalu pantaskah kita ragu kepadanya (Al-Qur'an)?

Al-Qur'an yang satu hurufnya mengandung 1 kebaikan dan dilipatkan gandakan menajadi 10 kebaikan. Mengapa masih ragu untuk membacanya?

Menurut Ibnu Athailah As-Sakandari, kedudukan kita dihadapan Allah Swt. tergantung pada kesibukan kita.

1. Jika kita disibukan dengan berdzikir, maka ketahuilah Allah Swt ingin mengingat kita.

2. Jika kita disibukan dengan membaca Al-Qur'an,  maka ketahuilah Allah Swt ingin berbincang dengan kita.

3. Jika kita disibukan dengan keta'atan, maka ketahuilah Allah Swt. ingin mendekatkan kita dengan-Nya.

4. Jika kita disibukan dengan dunia, maka ketahuilah bahwa Allah Swt. ingin menjauhi kita.

5. Jika kita disibukan dengan manusia, maka ketahuilah bahwa Allah Swt. ingin menghinakan kita.

6. Jika kita disibukan dengan berdo'a, maka ketahuilah bahwa Allah Swt. ingin mengabulkan do'a-do'a kita.

Hal tersebut dapat menjadi parameter bagi kita bahwa sekarang ini kita sedang berada diposisi yang mana. Seringkali kita berfikir bahwa kita begitu sibuk, sehingga tidak memiliki waktu untuk membaca Al-Qur'an. Padahal sebetulnya bukan kita yang sibuk, melainkan Allah Swt yang tidak ingin berbincang dengan kita. Wallahu'alam.

Semua yang kita jaga dan kita perjuangkan selama ini di dunia tidak akan pernah menemani kita sampai syurga, kecuali Al-Qur'an dan amal-amal kita.

Karenanya, jadikan Al-Qur'an sebagai sahabat kita di dunia. Perbaiki intensitas kita dengannya (al-Qur'an) layaknya kita intens berkomunikasi dengan sahabat kita. Maka ia (al-Qur'an) akan menemani kita sampai menuju syurga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun