Mohon tunggu...
Fitria Zahra
Fitria Zahra Mohon Tunggu... Penulis - âš•

helloツ I love reading books, watching movies and listening to musics, nice to meet you ʚ♡ɞ ✩°。 ⋆⸜ 🎧✮

Selanjutnya

Tutup

Nature

Badai yang Mematikan di Amerika, Pernah Terjadi Hari Ini

29 Agustus 2020   16:47 Diperbarui: 29 Agustus 2020   16:46 240
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Wilayah New Orleans mengalami kerusakan yang cukup parah dibandingkan wilayah lainnya karena dilanda banjir hebat akibat dari badai tersebut. Sebanyak lebih dari 50 ribu warga New Orleans dievakuasi ke Stadion Superdome untuk menghindari banjir. Dilaporkan, selama badai berlangsung, banyak terjadi penjarahan toko-toko elektronik dan swalayan di sekitar New Orleans.

Di beberapa tempat, badai merobohkan tiang-tiang listrik sehingga jaringan listrik di sana terputus. Kegelapan menyelimuti lebih dari 1 juta warga di Louisiana, Mississippi, dan Alabama selama beberapa hari. Tidak sampai disitu, Badai Katrina pun diketahui menghancurkan pelabuhan, kilang minyak, saluran pipa minyak, dan berbagai infrastruktur kota.

Baru pada hari Rabu, 31 Agustus, gambar-gambar dramatis ditayangkan dari kawasan bencana, 85% kota terendam banjir. Presiden Bush membatalkan liburannya di Texas dan terbang di atas kawasan banjir. Orang-orang di kawasan itu mulai marah karena bantuan terlalu lambat datang. Situasi di New Orleans semakin tidak terkendali. Aksi kekerasan dan penjarahan meluas, sementara puluhan ribu orang terisolasi di tempat-tempat penampungan pengungsi. Walikota New Orleans hampir putus asa meminta bantuan lewat media.

Hari Jumat, Presiden Bush datang langsung ke kawasan bencana. Konvoi bantuan dengan makanan dan air minum mulai berdatangan. Hari Sabtu dan Minggu, evakuasi korban mulai lancar. Puluhan ribu orang dibawa ke tempat penampungan di negara bagian yang tidak terkena bencana. Presiden Bush menjanjikan pengerahan lebih banyak tentara.

Menteri Keamanan dalam Negeri, Michael Chertoff mengakui, pihaknya tidak siap menghadapi bencana separah ini. Situs The Economist menulis, Katrina telah menguak kelemahan pribadi maupun struktural Pemerintah AS. Juga menyingkap wajah tersembunyi Negeri Paman Sam: pahitnya diskriminasi rasial, pengabaian, perasaan terbuang, kelemahan infrastruktur yang kritis.

via dw.com
via dw.com

Badai Katrina adalah bencana paling merusak dan memakan biaya pemulihan paling mahal dalam sejarah Amerika Serikat. Badai itu menjadi yang paling mematikan sejak tahun 1928, setelah angin topan Okeechobee.

Total kerusakan yang disebabkan oleh Badai Katrina diperkirakan mencapai 81,2 miliar dolar Amerika. Angka tersebut hampir dua kali lipat dari biaya untuk pemulihan pasca bencana paling mahal sebelumnya, Badai Andrew.  Sejak April 2006, pemerintah Amerika Serikat telah mencairkan dana sebesar 105 miliar dolar Amerika untuk melakukan perbaikan dan rekonstruksi di beberapa wilayah. Tetapi itu belum mencakup biaya pemulihan ekonomi akibat gangguan distribusi pasokan minyak dan kerusakan infrastruktur.

Badai Katrina menyebabkan produksi minyak mentah AS di Teluk Meksiko juga hampir terhenti seluruhnya, sehingga harga minyak sempat mencapai rekor tertinggi pada 70 dolar Amerika. Secara tidak langsung, mata uang Indonesia, rupiah, yang sedang berada dalam posisi lemah saat itu, juga sempat makin terpuruk akibat naiknya harga minyak ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun