Mohon tunggu...
Fitria Yunita
Fitria Yunita Mohon Tunggu... Guru - Guru

Saya tertarik menulis seputar perkembangan dunia pendidikan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menumbuhkan Budaya Membaca di Sekolan Dasar

23 Juli 2023   16:36 Diperbarui: 23 Juli 2023   17:00 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Zaman sekarang ini membaca merupakan hal yang masih sulit dibiasakan pada siswa, hal itu disebabkan oleh pesatnya pengaruh perkembangan teknologi yang membuat siswa lebih senang mendengarkan, menonton, dan langsung melakukan seolah-olah siswa terhanyut dalam teknologi yang serba canggih tersebut.

Pemerintah telah melakukan usaha dalam meningkatkan minat membaca dikalangan siswa Sekolah Dasar, salah satunya dalam kurikulum 2013 dengan gerakan literasi sekolah yang telah diterapkan mulai tahun 2014, yang mana disingkat dengan GLS. Pada kurikulum 2013 ini, GLS wajib dilaksanakan di sekolah 15 menit setiap harinya, boleh dilakukan pada saat sebelum pembelajaran dimulai ataupun setelah pembelajaran berakhir.

Buku bacaan yang dibaca pada saat GLS merupakan buku bacaan yang mendidik, bisa berupa cerita pendek, cerita rakyat, cerita religi, dan buku cerita lainnya yang bisa membangkitkan motivasi siswa dan bisa diambil hikmah atau pelajaran dari cerita tersebut. Namun kenyataannya di sekolah, buku cerita atau bacaan yang ada diperpustakaan belum cukup untuk memenuhi kebutuhan siswa akan buku dengan jumlah siswa yang ada. Terkadang jika diminta siswa untuk membawa buku cerita sendiri, siswa sering lupa dan tak jarang ada juga siswa yang tidak punya buku cerita di rumahnya.

Salah satu upaya sekolah agar GLS tetap bisa dilaksanakan, yaitu dengan cara meminta siswa yang punya buku bacaan untuk membacakan ceritanya di depan kelas dan teman lainnya menyimak, mengambil hikmah dari cerita dan akhirnya membuatkan ringkasan di buku agenda GLS. Adapun upaya lainnya agar GLS tetap bisa dilakukan di Sekolah dasar adalah dengan membaca Al-Qur'an , karena di sekolah kami umumnya siswa beragama islam, jadi siswa diminta membawa Al-Qur'an ( bisa dipastikan setiap siswa punya Al-Qur'an di rumahnya ) dan membacanya saat GLS sekaligus dengan terjemahannya, terkadang guru bisa menagih pada siswa untuk menyetorkan bacaan Al-Qur'an dengan terjemahannya.

Cara tersebut cukup bisa mengatasi masalah kurangnya buku bacaan saat GLS dilakukan dan tentukan akan menambah pengetahuan siswa akan ilmu agamanya sehingga bisa di gunakan dalam kehidupan sehari-hari, dengan harapan akan memperbaiki sikap dan tingkah laku siswa menjadi lebih baik lagi.

Guru sebagai pendidik sebaiknya dan memang sudah seharusnya memberikan teladan yang baik bagi siswanya, sederhananya saja membaca di contohkan dari gurunya. Pada saat GLS guru juga hendaknya ikut membaca buku, pada saat pembelajaran berlangsung juga guru hendaknya mengajak siswa untuk membaca, mengamati apa yang dibaca dan untuk pemberian tugas di sekolah atau tugas di rumah, guru juga hendaknya melibatkan siswa untuk ikut serta membaca apa yang akan menjadi penyelesaian tugas tersebut, terkadang hal ini menjadi dilema bagi guru.

Jika guru meminta siswa mencari bahan bacaan atau sumber bacaan dari internet akan disalah gunakan siswa, hal itu akan menjadi peluang bagi siswa untuk bisa bermain game online, membuka bacaan orang dewasa, bahkan chating didunia maya. Untuk itu pemberian tugas di internet hendaknya dibarengi dengan pengawasan orang tua. 

Adanya waktu luang juga bisa dimanfaatkan dengan membaca buku yang juga berguna untuk menambah pengetahuan dan wawasan guru, tidak ada kata putus dalam belajar termasuk dalam membaca, dan bukan tidak mungkin guru akan menghadiahi siswa sebuah buku bacaan untuk sebuah prestasi siswa, misalnya pada saat siswa tersebut berhasil meraih nilai tertinggi dalam mata pelajarannya pada saat ujian semester, maka guru akan memberikan hadiah sebuah buku bacaan. 

Bukankah buku adalah jendela dunia yang akan membawa kita untuk bisa mengetahui apa saja tentang dunia bahkan akhirat nanti. Untuk itu guru adalah sejatinya sosok yang ikut berperan penting dalam menumbuhkan budaya membaca siswa.

Selain guru, orang tua juga punya peranan sangat penting dalam menumbuhkan budaya membaca siswa di sekolah dasar, sebab waktu yang terbanyak dimiliki oleh siswa adalah waktu saat mereka bersama dengan orang tuanya di rumah.

Orang tualah yang tahu persis bagaimana perkembangan sikap dan prilaku anak, karena akan berdampak di sekolah. Sebagai orang tua sudah menjadi suatu kewajiban untuk mengajak anaknya sering membaca buku, hal itu juga diiringi dengan contoh bahwa orang tua juga orang yang gemar membaca disetiap kesempatan, setidaknya orang tua selalu mengikuti perkembangan berita, pengetahuan tentang kehidupan, pengetahuan tentang keagamaan, dan pengetahuan lainnya yang setidaknya nanti orang tua mampu untuk menjadi tempat bertanya anak, yang akan memberikan jawaban tentang pertanyaan anak tersebut. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun