Mohon tunggu...
dafit
dafit Mohon Tunggu... Freelancer - manusia

Hutan, gunung, sawah, lautan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kelayakan Upah dan Keadilan Sosial

4 Mei 2024   08:00 Diperbarui: 4 Mei 2024   08:01 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Masih dalam suasana peringatan Hari Buruh, kita harus menghadapi realitas bahwa kesetaraan upah dan keadilan sosial masih menjadi mimpi bagi banyak pekerja di seluruh dunia. Memperingati hari ini bukan hanya tentang mengakui kontribusi para pekerja, tetapi juga tentang mengambil tindakan nyata untuk memastikan bahwa mereka diperlakukan dengan adil dan mendapatkan penghargaan yang layak atas pekerjaan mereka.

Kesetaraan upah adalah fondasi dari keadilan sosial. Namun, sayangnya, kesenjangan upah masih menjadi masalah yang serius di banyak negara. Banyak pekerja, terutama mereka yang bekerja dalam sektor informal, masih harus bertahan dengan upah yang tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka dan keluarga mereka. Ini tidak hanya merupakan pelanggaran terhadap hak asasi manusia, tetapi juga merupakan hambatan bagi pembangunan ekonomi yang berkelanjutan dan inklusif.

Perjuangan untuk kesetaraan upah juga erat terkait dengan isu-isu seperti diskriminasi gender dan rasial. Wanita dan minoritas sering kali mendapatkan upah yang lebih rendah daripada rekan-rekan mereka yang memiliki latar belakang yang sama. Inilah sebabnya mengapa penting untuk tidak hanya berbicara tentang kesetaraan upah secara umum, tetapi juga mengatasi ketidakadilan yang spesifik yang dialami oleh kelompok-kelompok yang rentan.

Memperingati Hari Buruh haruslah lebih dari sekadar perayaan. Ini harus menjadi panggilan untuk tindakan nyata. Pemerintah, perusahaan, serikat pekerja, dan masyarakat sipil semuanya memiliki peran penting dalam memastikan kesetaraan upah dan keadilan sosial. Pemerintah harus menerapkan kebijakan yang melindungi hak-hak pekerja dan memastikan bahwa upah minimum mencukupi untuk mencukupi kebutuhan hidup layak. Perusahaan harus memprioritaskan keadilan upah dan menegakkan prinsip-prinsip kesetaraan di tempat kerja. Serikat pekerja harus terus memperjuangkan hak-hak pekerja dan memastikan bahwa suara pekerja didengar dan dihormati.

Di samping itu, masyarakat sipil juga memiliki peran penting dalam membangun kesadaran tentang isu-isu ini dan mendukung perubahan menuju kesetaraan upah dan keadilan sosial. Ini bisa dilakukan melalui advokasi, pendidikan, dan dukungan terhadap organisasi yang bekerja untuk memperjuangkan hak-hak pekerja.

Maka demikian, mari kita komitmen untuk tidak hanya merayakan peran penting para pekerja, tetapi juga untuk mengambil tindakan nyata untuk memastikan bahwa mereka diperlakukan dengan adil dan mendapatkan penghargaan yang layak atas kontribusi mereka. Kesetaraan upah dan keadilan sosial bukanlah impian yang tidak tercapai, tetapi tujuan yang dapat kita capai jika kita bersatu dan bertindak bersama-sama.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun