Mohon tunggu...
dafit
dafit Mohon Tunggu... Freelancer - manusia

Hutan, gunung, sawah, lautan

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Bahasa Tubuh dan Ekspresi dalam Komunikasi Non-Verbal: Pesan yang Tidak Terucapkan

9 Oktober 2023   17:14 Diperbarui: 9 Oktober 2023   17:30 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bahasa tubuh dan ekspresi dalam komunikasi non-verbal adalah aspek penting dalam interaksi manusia yang seringkali lebih kuat daripada kata-kata yang diucapkan. Mereka membawa pesan yang tidak terucapkan secara eksplisit, memainkan peran sentral dalam komunikasi antarindividu, dan membentuk pemahaman bersama yang dalam.

Pertama-tama, bahasa tubuh adalah bentuk komunikasi non-verbal yang luas. Gerakan tubuh, postur, dan gestur mengungkapkan perasaan, niat, dan sikap seseorang. Sebagai contoh, ketika seseorang merapatkan tubuhnya, mengangguk, atau menghadap ke arah Anda, ini bisa mengindikasikan minat, persetujuan, atau keterbukaan dalam percakapan. Sebaliknya, postur tertutup, seperti bersandar ke belakang atau menjauh, dapat menunjukkan ketidaknyamanan atau ketidaksetujuan.

Ekspresi wajah adalah bagian penting dari bahasa tubuh. Mata, bibir, alis, dan otot-otot wajah lainnya berperan dalam menyampaikan perasaan. Senyuman tulus, ekspresi marah, atau mata yang bersinar dengan kegembiraan semuanya memiliki makna khusus yang mudah dipahami oleh orang lain. Ekspresi wajah adalah jendela jiwa yang membantu kita membaca perasaan orang lain.

Selain itu, kontak mata adalah elemen yang kuat dalam komunikasi non-verbal. Mata adalah pusat perhatian dalam interaksi manusia. Ketika seseorang menjaga kontak mata yang baik, ini menunjukkan ketulusan, kepercayaan, dan rasa hormat. Namun, kontak mata yang buruk atau menghindari pandangan mata dapat memberikan kesan ketidakjujuran atau ketidaknyamanan.

Intonasi suara juga merupakan bagian penting dari komunikasi non-verbal. Cara seseorang berbicara, nada suaranya, dan kecepatan bicaranya dapat mengungkapkan lebih banyak dari sekadar kata-kata. Sebagai contoh, suara yang tenang dan pelan dapat menunjukkan ketenangan, sementara suara yang keras dan cepat bisa mengindikasikan kemarahan atau kegelisahan.

Ekspresi dalam komunikasi non-verbal menciptakan dimensi tambahan dalam percakapan yang seringkali tidak dapat diungkapkan dengan kata-kata. Ini memberikan kedalaman dan nuansa yang diperlukan untuk pemahaman yang lebih baik dalam interaksi antarmanusia. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menjadi lebih sadar akan bahasa tubuh dan ekspresi kita sendiri, serta untuk menghargai dan memahami pesan yang disampaikan oleh orang lain melalui komunikasi non-verbal. Dengan begitu, kita dapat memperkuat hubungan, mencegah konflik, dan menciptakan komunikasi yang lebih efektif dalam berbagai aspek kehidupan kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun