Aku ingin berbagi perasaanku yang tak tergambarkan dalam kata-kata. Ada seseorang yang telah mengisi pikiranku, bahkan memompa darahku dengan setiap detak jantungku pun bersenandung namanya. Aku suka dan kagum padanya dengan cara yang sulit diungkapkan.
Setiap kali aku melihatnya, ada keajaiban yang terjadi di dalam hatiku. Senyumnya yang mempesona membuatku luluh, matanya yang penuh kecerdasan menyentuh hatiku dengan kelembutan. Setiap kali dia berbicara, aku terpesona oleh pesona suaranya yang indah, kata-katanya yang bijaksana, dan kecerdasannya yang memukau. Tidak, sebenarnya tak seindah itu. Terkadang terdengar cempreng, tapi indah bagiku.
Aku sering menemukan diriku terperangkap dalam permainan pikiran yang tak berujung tentang dia. Aku merenung tentang momen-momen yang telah kita lewati bersama, mengulanginya dalam pikiranku dan tersenyum sendiri. Aku mengingat setiap interaksi, setiap kata, dan setiap sentuhan kecil yang kami lakukan.
Namun, meskipun perasaan ini semakin kuat di setiap saat, aku merasa terhalang oleh rasa tak percaya diri yang buatku tersesat. Aku bertanya-tanya, apa mungkin dia akan tertarik padaku? Aku merasa diriku tak sebanding dengan keistimewaannya. Aku merasa takut untuk mengungkapkan perasaanku, takut bahwa dia mungkin menolakku dan semuanya akan berubah menjadi kehampaan.
Aku membayangkan bagaimana hidupku bisa berubah jika dia menanggapi perasaanku. Aku membayangkan kemungkinan-kemungkinan indah yang bisa terjadi jika kami bersama. Aku memikirkan bagaimana aku bisa membuatnya tersenyum, bagaimana aku bisa mendukungnya dalam mimpi dan ambisinya, dan bagaimana aku bisa memberikan kebahagiaan dalam hidupnya.
Tetapi, setiap kali aku mendekati momen untuk mengungkapkan perasaanku, kegelisahan memenuhi jiwaku. Keraguan yang mencekik membuatku menahan diri, takut untuk mempertaruhkan pertemanan berharga yang telah kita bangun. Aku takut bahwa jika aku mengatakan padanya apa yang aku rasakan, semuanya akan berubah dan kami mungkin tidak akan lagi memiliki kedekatan yang sama. Atau bahkan dia akan menghilang selamanya.
Namun, aku harus berani menghadapi ketakutan ini. Aku tidak ingin menyesal di kemudian hari dan membiarkan perasaanku terpendam selamanya. Aku perlu memberikan diriku kesempatan untuk mengungkapkan perasaanku, meskipun itu berarti menempatkan hatiku di atas meja dengan segala kemungkinan yang mungkin terjadi. Aku harus bertaruh, dan mempertaruhkan keberuntungan seumur hidup untuk memenangkannya.
Aku tahu bahwa perasaan ini adalah sesuatu yang tidak bisa aku sembunyikan lagi. Mungkin dia telah melihat tanda-tandanya, mungkin dia juga merasakan getaran yang sama. Mungkin saja ada kesempatan bagi kami untuk menjalin hubungan yang lebih dalam dan bermakna.
Maka, akan ku ungkapkan perasaanku padanya dengan jujur dan tulus. Aku akan mencari momen yang tepat untuk berbicara dengannya, untuk mengatakan betapa aku mengaguminya. Aku akan memberikan diriku kesempatan untuk merasakan kebahagiaan atau bahkan penolakan, karena itu adalah bagian dari hidup dan perasaan yang tulus.
Aku ingin dia tahu betapa dia telah mengubah hidupku. Dia telah menginspirasi aku untuk menjadi versi terbaik dari diriku sendiri, untuk mengejar impianku dengan lebih gigih, dan untuk melihat dunia dengan mata yang lebih cemerlang. Meskipun ada rasa takut dan keraguan, aku tidak ingin mengekang perasaanku. Aku ingin memberikan diriku kesempatan untuk mencintai dan dicintai.
Meski ada kemungkinan bahwa segalanya mungkin tidak berjalan seperti yang aku harapkan, aku siap menerimanya. Aku akan tetap menghargai pertemanan kami dan siap menerima segala hasilnya. Bagaimanapun, hidup ini tentang mengambil risiko, tentang memberanikan diri untuk mencapai apa yang kita inginkan.