Selanjutnya akan menghasilkan suatu kaidah yang bernama kaidh empiris untuk urutan orbital-orbita yang akan terlebih dahulu diisi dengan elektron.
“Penulisan Konfigurasi Elektron”
Dalam konfigurasi elektron ini terdapat dua penulisan, yaitu penulisa berdasarkan kulit dan penulisan berdasarkan subkulit & orbital. Ayo kita pahami satu per satu dengan mudah!!
1. Penulisan Konfigurasi Elektron Berdasarkan Kulit
Perlu di ingat kembali bahwa konfigurasi elektron itu merupakan suatu susunan elektron-elektron di dalam ataupun disekitar inti atom. Berdasarkan teori atom, keberadaan elektron berda pada beberapa tingkatan dari kulit pertama yang dekat dengan inti atom. Jumlah elektron yang bisa ditampung maksimum adalah 2n2. Urutannya yaitu dari kulit K sampai kulit Q (kulit ke-7, kulit yang paling jauh dari inti atom).
- Kulit K menampung maksimum= 2 elektron
- Kulit L menampung maksimum= 8 elektron
- Kulit M menampung maksimum= 18 elektron
- Kulit N menampung maksimum= 32 elektron
- Kulit O menampung maksimum= 50 elektron
Dst.
2. Penulisan Konfigurasi Elektron Berdasarkan Subkulit dan Orbital
Konfigurasi elektron disempurnakan dengan model mekanika kuantum (4 jenis subkulit). Empat jenis subkulit tersebut digunakan untuk menggambarkan suatu orbital elektron dalam atom.
Nah Apabila ingin membuat konfigurasi elektron dengan teori mekanika kuantum maka diperlukan pemahaman tentang membuat konfigurasi berdasarkan orbital atom atau nama lainnya yaitu urutan tingkat energi kulit maupun subkulit dari suatu atom.
Terdapat 4 subkulit yaitu s, p, d, dan f. Nah angka sebelum subkulit tersebut menunjukkan kulit. Subkulit terendah dimiliki oleh subkulit 1s. Semakin besar subkulitnya maka semakin tinggi.
Contohnya 2s, 2p, 3s, 3p, hingga subkulit paling tinggi ialah 8s. Hal yang paling penting diingat bahwa elektron bisa mengisi subkulit tertentu juga terbatas. Kapasitas yang dimiliki setiap subkulit itu berbeda-beda dalam menampung elektron. Kapasitas subkulit menampung elektron sebagai berikut:
- Subkulit s hanya menampung elektron maksimal 2 elektron.
- Subkulit p hanya menampung elektron maksimal 6 elektron.
- Subkulit d hanya menampung elektron maksimal 10 elektron.
- Subkulit f hanya menampung elektron maksimal 14 elektron.
Adapun cara untuk melakukan penulisan suatu orbital dengan jumlah elektronnya yaitu dengan menuliskan nomor kulit di ikuti orbital, selanjutnya letakkan jumlah elektron yang terdapat dalam orbital tersebut (indeksnya di atas). Contoh: 1s2 2s2 2p6 3s2 3p6 4s2 3d10 4p6 5s2 ........
Di dalam penusian konfigurasi elektron berdasarkan subkulit dan orbital ini terdapat aturan. Antara lain sebagai berikut:
- Aturan Penuh/Setengah Penuh
Dalam aturan penuh dan setengah penuh pada konfigurasi elektron ini menyatakan suatu elektron bisa berpindah ke orbital lain untuk mencapai susunan yang lebih stabil. Aturan ini diterapkan untuk konfigurasi elektron yang memiliki akhir, yaitu pada subkulit d. Namun konsep dalam aturan setengah penuh ini, orbital 3d cenderung mengambil elektron dari 4s untuk mencapai penuh orbital 3d yaitu 10 elektron.
- Diagram Orbital
Pada penyusunan konfigurasi elektron di dalam diagram orbital ini, elektron disimbolkan dengan anak panah menghadap ke atas (elektron spin +½) atau ke bawah (elektron spin -½). Tanda adanya distribusi orbital dalam atom, anak panah ini digambarkan pada garis horizontal. Orbital dilambangkan dengan suatu kotak-kotak.
Orbital s = 1 kotak
Orbital p = 3 kotak
Orbital d = 5 kotak
Orbital f = 7 kotak
Terdapat tiga aturan yang harus diperhatikan dalam menyusun diagram orbital:
- Prinsip Aufbau
Prinsip Aufbau dikenal dengan makna pengisian elektron dimulai dari tingkat energi terendah menuju tingkat energi yang lebih tinggi. Ketika elektron mengisi kulit dengan energi rendah itu dikatakan keadaan dasar. Nah urutan pengisiannya yaitu 1s, 2s, 2p, 3s, 3p, dan seterusnya. Pengisian dilakukan dengan mengutamakan subkulit yang rendah agar terisi penuh terlebih dahulu.
- Aturan Hund
Dalam aturan ini, dikatakan bahwa Apabila suatu orbital memiliki energi yang sama, maka masing-masing diisi terlebih dahulu oleh satu elektron dengan arah (spin) yang sama. Lalu elektron akan memasuki orbital-orbital secara urut dengan arah (spin) berlawanan hingga orbital berisi pasangan elektron. kemudian elektron yang tersisa diberikan sebagai elektron pasangannya dengan arah panah yang berlawanan.
- Asas Larangan Pauli
Dalam assa larangan ini, pauli mengatakan bahwa di dalam satu atom tidak ada dua elektron yang mempunyai keempat bilangan kuantum yang sama. Apabila terdapat dua elektron yang mempunyai nilai n yang sama, maka nilai s dua elektron tersebut harus berbeda.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H