Mohon tunggu...
Fitria Susilowati
Fitria Susilowati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Universitas Airlangga

sedang belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Perkembangan Digital Lifestyle Pada Era Society 5.0

4 Desember 2024   22:46 Diperbarui: 4 Desember 2024   23:09 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Digital lifestyle ialah gaya hidup serba digital dan memanfaatkan teknologi. Pada dasarnya, digital lifestyle  sudah ada sebelum pandemi, namun makin meluas dan mendalam setelah COVID-19 datang sebagai katalis. Pada tahun 2020, awal COVID-19 menyerang Indonesia, kita di imbau untuk tetap di rumah, dengan di tandai banyak sekali tagar-tagar #DiRumahSaja. Pada masa-masa tersebut, hampir semua kegiatan di alihkan menjadi daring untuk menghindari kontak fisik dan mematuhi protokol kesehatan yang telah di tetapkan. Mulai dari Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), Work From Home (WFH), perbankan, sektor kesehatan serta melakukan belanja dari rumah dengan bantuan aplikasi pemesanan.


Kemudian muncul lagi tagar #NewNormal, sebagai bentuk adaptasi, menata kehidupan, dan perilaku baru ketika pandemi sampai di temukannya vaksin COVID-19. Era new normal memaksa kita untuk bisa menguasai teknologi, karena segala sesuatunya bergantung pada teknologi, dampak yang bisa kita rasakan pada era ini yaitu, kita, setidaknya mengembangkan keterampilan digital, seperti desain grafis, memulai bisinis melalui E-Commerce disertai branding di sosial media.


Era Society 5.0 yang sudah ada ditambah dengan digital lifestyle ketika masa pandemi, membuat digital lifestyle dipandang manjadi sebuah keharusan dalam kehidupan. Karena tidak bisa di pungkiri, bahwa hal ini sangat membantu kehidupan manusia.


Eitss, sebelum kita masuk pada pembahasan mengenai kaitannya digital lifestyle pada era society 5.0, yuk kita bahas 'apa sih era society 5.0 itu?'


Konsep Society 5.0 merupakan penyempurnaan dari konsep-konsep yang ada sebelumnya. Di mana seperti kita ketahui, Society  1.0 adalah pada saat manusia masih berada di era berburu dan mengenal tulisan, Society  2.0 adalah era pertanian di mana manusia sudah mengenal bercocok tanam, Society 3.0 adalah era industri yaitu ketika manusia sudah mulai menggunakan mesin untuk membantu aktivitas sehari-hari, Society 4.0 adalah era manusia sudah mengenal komputer hingga internet, dan Society 5.0 era di mana semua teknologi adalah bagian dari manusia itu sendiri, internet bukan hanya digunakan untuk sekadar berbagi informasi melainkan untuk menjalani kehidupan. (DJPb, 2023).


Banyak sekali dampakt yang bisa kita lihat atau bahkan rasakan dengan adanya perkembangan digital lifestyle pada era society 5.0 ini. Beberapa dampaknya sebagai berikut :

Integrasi Teknologi dalam Kehidupan Sehari-hari

Society 5.0 bertujuan untuk menciptakan keseimbangan antara dunia fisik dan dunia digital, di mana teknologi membantu mengatasi tantangan sosial seperti penuaan populasi, ketimpangan sosial, atau perubahan iklim. Digital lifestyle, yang berkembang sejak pandemi, menjadi fondasi dari kehidupan ini dengan memungkinkan masyarakat untuk beradaptasi dengan kemajuan teknologi dalam kehidupan sehari-hari.


Pekerjaan dan Kegiatan Lebih Fleksibel

Munculnya Work From Anywhere (WFA) yang termasuk dalam bagian digital lifestyle. Hal ini selaras dengan visi Society 5.0, yang mengutamakan fleksibilitas dan efisiensi dalam pekerjaan serta mengurangi ketergantungan pada lokasi fisik. Teknologi memungkinkan orang untuk bekerja kapan saja dan di mana saja, sambil tetap terhubung dan produktif.


Meningkatkan dan Mengembangkan Keterampilan

Teknologi membuat waktu pengerjaan menjadi efisien, hal ini memberikan kesempatan bagi manusia untuk meningkatkan keterampilan di berbagai bidang selain bidang yang sedang di geluti. Pada pekerjaan digital marketing misalnya, dengan perkembangan teknologi pada era society 5.0, sekarang seller dapat mengembangkan keterampilan hingga ke bidang psikologi dalam hal memahami perilaku konsumen, bahkan merambah pada bidang desain untuk menghasilkan konten promosi yang memikat konsumen untuk membeli. Tidak hanya berfokus pada bagaimana cara menjual produk sebanyak-banyaknya saja.


Layanan Masyarakat yang Lebih Canggih (E-Servis)

Dalam digital lifestyle, masyarakat bergantung pada platfrom digital untuk melakukan berbagai aktivitas, seperti membeli barang, melakukan transaksi perbankan, atau mendapatkan layanan kesehatan. Begitu juga dalam Society 5.0, e-servis atau layanan berbasis teknologi digital menjadi lebih canggih dan lebih terintegrasi. Hal ini, mendorong terciptanya layanan publik yang lebih cepat, lebih transparan, dan lebih efisien, di mana pemerintah dan lembaga publik menggunakan teknologi seperti big data, kecerdasan buatan, dan analisis data untuk merancang kebijakan yang lebih tepat sasaran dan responsif terhadap kebutuhan masyarakat. Pada masa yang sekarang, pengaduan terhadap pemerintah juga bisa dilakukan melalui sosial media.


Kesejahteraan dan Kehidupan yang Lebih Baik

Salah satu tujuan utama dari Society 5.0 adalah menciptakan masyarakat yang lebih sejahtera dengan mengurangi ketimpangan sosial dan meningkatkan kualitas hidup. Digital lifestyle, dengan kemudahan akses ke teknologi dan informasi, memungkinkan individu untuk lebih mudah mendapatkan layanan kesehatan, pendidikan, dan kesempatan kerja, yang dapat meningkatkan kualitas hidup mereka.
Selain itu, teknologi juga membawa peluang baru berupa lapangan kerja yang sebelumnya tidak tersedia. Profesi seperti web developer, web designer, dan digital marketer, social media analyst sebelumnya belum banyak diketahui. Masyarakat memiliki lebih banyak pilihan karier di era ini, karena segala jenis pekerjaan diciptakan pertama kali di era maraknya digitalisasi.

Inovasi Berkelanjutan 

Digital lifestyle, dengan berbagai aplikasi dan platform yang berkembang, mendukung terciptanya solusi yang lebih ramah lingkungan, efisien, dan inklusif.
Misalnya, dalam hal transportasi, teknologi kendaraan otonom atau kendaraan listrik dapat mengurangi emisi karbon dan meningkatkan efisiensi. Begitu juga dengan penggunaan teknologi untuk mendukung gaya hidup lebih hemat energi dan ramah lingkungan.

Dengan demikian, Society 5.0 dan digital lifestyle saling melengkapi dalam menciptakan masyarakat yang lebih cerdas dan terhubung. Digital lifestyle, yang melibatkan penggunaan teknologi dalam kehidupan sehari-hari, menjadi fondasi dari transformasi yang lebih besar menuju Society 5.0, yang tidak hanya mengutamakan kemajuan teknologi, tetapi juga kesejahteraan masyarakat secara holistik. Teknologi bukan hanya alat untuk efisiensi, tetapi juga sarana untuk meningkatkan kualitas hidup, inklusivitas sosial, dan keberlanjutan, yang semuanya menjadi inti dari visi Society 5.0.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun