Menaklukkan Kebodohan dan Kemiskinan
Melalui Pendidikan
Sekolah adalah jalan satu-satunya untuk menjadi pandai dan cerdas, meskipun jalan tersebut tidak menjamin kesuksesan. Artinya, sekolah tidak menjamin seluruh anak didiknya menjadi pribadi yang berhasil. Namun untuk apa sekolah jika tidak mampu menjamin anak didiknya menjadi pribadi yang pandai, cerdas, dan sukses ?
Memang sekolah tidak bisa menjamin masa depan anak didiknya. Tetapi, sekolah memberikan berbagai kemungkinan yang jauh lebih luas dibandingkan jalan lainnya untuk menjadi cerdas dan sukses.
Banyak fakta membuktikan bahwa orang-orang yang bersekolah mampu menjadi pribadi yang unggul dengan berbagai pemikiran brilian. Inilah bukti nyata bahwa sekolah memungkinkan mengantarkan anak didiknya menjadi cerdas dan sukses, meskipun sekolah tidak memberikan jaminan.
Berikut ini beberapa cara agar sekolah bisa mengantarkan pada masa depan yang sukses, meskipun ini bukan jaminan, tetapi banyak kemungkinan untuk sampai tujuan dengan bersekolah.
1.Sekolah bukan sekedar “kupu-kupu” (kulliah pulang-kuliah pulang)
Sekolah tidak sekedar pulang pergi kampus dan keluar masuk ruang kelas. Tetapi, proses pembelajaran yang tiada henti, baik itu di dalam kelas maupun di luar kelas. Proses belajar yang terjadi di ruang kelas hanya terbatas pada jam pelajaran atau jam kuliah. Sementara itu, jam belajar di luar kelas tidak terbatas, bahkan “kurikulumnya” bebas dan alami.
Dunia kampus dan dunia nyata sangat berbeda jauh. Di ruang kelas,anak didik disajikan berbagai “menu” pelajaran yang telah disusun menjadi satu paket. Sementara itu, jika kuliah dan belajar di luar kelas (berorganisasi), maka mereka relatif lebih mampu menentukan arah hidup mereka dengan berbagai aktivitas yang lebih bermakna ketika lulus sekolah.
2.Masuk Organisasi Sekolah
Sebelumnya telah dibahas, bahwa untuk menjadi mahasiswa atau pelajar yang sukses, maka pendidikan bukan sekedar keluar masuk ruang kelas atau pulang pergi kampus. Tetapi, mereka harus beraktivitas secara total agar disebut pelajar atau mahasiswa aktif .Sarana untukberaktivitas mahasiswa adalah UKM (Unit kegiatan Mahasiswa) yang memiliki berbagai bentuk kegiatan. Misal, ada yang bergerak dibidang koperasi(KOPMA), jurnalistik, teater, ataupun ikatan mahasiswa, yakni BEM (Badan Eksekutif Mahasiswa).
Namun, dari berbagai organisasi tersebut juga tidak menjamin kesuksesan mahasiswa. Semua itu tergantung pada kreativitas dan keberanian masing-masing anak dari berbagai kegiatan ilmiah di perguruan tinggi jauh dari kenyataan sehingga kurang berguna untuk memberantas kemiskinan dan kebodohan.
3.Ikutilah Seminar dan Diskusi Ilmiah
Tujuannya setelah mengikuti seminar dan diskusi, pastikan akan menikmati hasilnya. Dengan kata lain, seminar dan diskusi ilmiah tersebut harus mampu membakar motivasi untuk belajar lebih keras dan menentukan target lebih baik dengan tujuan yang lebih jelas. Namun, kampus yang menyelenggarakan acara sepert ini sangat jarang. Dengan mengukuti acara-acara seperti ini, maka cara berpikir kita akan lebih jauh, wawasan akan jauh lebih luas, dan tindakan akan lebih konkrit dan spesifik, sehingga dapat merencanakan masa depan secara lebih jelas sejak sekarang.
Dengan aktif mengikuti seminar maupun diskusi ilmiah, maka akan terbebas dari kebodohan dan kemiskinan. Sebabpendidikan adalah media paling elegan untuk menaklukan kebodohan dan kemiskinan.
4.Pertahankan Idealisme
Tujuan yang lebih penting adalah kita mempunyai pengalaman baru,pelajaran baru, dan ilmu baru setelah mengikuti acara akademik. Semua itu dapat dimanfaatkan dari sekarang sampai akhir hayat. Sebuah strategi, teknik atau rumus yang didapat dari ilmu pengetahuan dapat menaklukan berbagai permasalahan, khususnya masalah kebodohan dan kemiskinan. Dengan cara seperti ini, idealisme kita sebagaian akan tertanam dalam hati sanubari atau karakter sehingga kita mempunyai keyakinan bahwa sekolah dapat menjadi sarana untuk menaklukan kebodohan dan kemiskinan serta meraih masa depan lebih gemilang.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H