Mohon tunggu...
Fitria Sabrina T.
Fitria Sabrina T. Mohon Tunggu... Lainnya - Bachelor Student of Ocean Engineering, Sepuluh Nopember Institute of Technology

ITS

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Potensi Pembangkit Listrik Tenaga Pasang Surut di Indonesia

9 November 2020   12:08 Diperbarui: 9 November 2020   12:19 1449
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Turbin Lepas Pantai (RGL Services)

Hal ini dikarenakan jarak bulan yang lebih dekat daripada jarak matahari ke bumi. Gaya tarik dari gravitasi menarik air laut ke arah bulan dan matahari yang menghasilkan dua tonjolan (bulge) pasang surut gravitasional di laut. Lintang dari tonjolan pasang surut ditentukan oleh deklinasi, yaitu sudut antara sumbu rotasi bumi dan bidang orbital bulan dan matahari. 

Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya pasang surut berdasarkan teori kesetimbangan adalah rotasi bumi pada sumbunya, dan revolusi bulan terhadap matahari, dan revolusi bumi terhadap matahari. Sedangkan berdasarkan teori dinamis adalah kedalaman dan keluasan perairan, pengaruh rotasi bumi (gaya coriolis), dan gesekan dasar. 

Selain itu, juga terdapat beberapa faktor lokal yang dapat mempengaruhi pasang surut di suatu perairan seperti, kedalaman laut, topogafi dasar laut, lebar selat, bentuk teluk, dan sebagainya, sehingga berbagai lokasi memiliki ciri pasang surut yang berlainan.

Menurut Wyrtki (1961), pasang surut diIndonesia dibagi menjadi 4 yaitu: pasang surut harian tunggal (Diurnal Tide), pasang surut harian ganda (Semi Diurnal Tide), pasang surut campuran condong harian tunggal (Mixed Tide; Prevailing Diurnal), dan pasang surut campuran condong harian ganda (Mixed Tide; Prevailing Semi Diurnal). 

Pasang surut harian tunggal (Diurnal Tide) hanya terjadi satu kali pasang dan satu kali surut dalam satu hari, contoh fenomena pasang surut ini terjadi di Selat Karimata. Untuk pasang surut harian ganda (Semi Diurnal Tide), terjadi dua kali pasang dan dua kali surut, memiliki tinggi yang hampir sama dalam satu hari. 

Pasang surut ini terdapat di Selat Malaka hingga laut Andaman. Pasang surut campuran condong harian tunggal (Mixed Tide, Prevailing Diurnal) merupakan pasang surut yang terjadi satu kali pasang dan satu kali surut setiap harinya, tetapi terkadang dengan dua kali pasang dan dua kali surut yang sangat berbeda ketinggian dan waktunya. 

Hal ini terjadi di Pantai Selatan Kalimantan dan Pantai Utara Jawa Barat. Sedangkan pada pasang surut campuran condong harian ganda (Mixed Tide, Prevailing Semi Diurnal), terjadi dua kali pasang dan dua kali surut dalam sehari tetapi terkadang terjadi satu kali pasang dan satu kali surut dengan tinggi dan waktu yang berbeda. Fenomena pasang surut ini terjadi di Pantai Selatan Jawa dan Indonesia Bagian Timur.

Puncak gelombang pasang-surut air laut disebut pasang tinggi (High Water/RW) dan lembah gelombang disebut surut/pasang rendah (Low Water/LW). Perbedaan tinggi vertikal antara pasang tinggi dan pasang rendah disebut dengan rentang atau tunggang pasang surut (tidal range) yang bisa mencapai beberapa meter hingga puluhan meter. 

Periode pasang-surut adalah waktu antara puncak atau lembah gelombang ke puncak atau lembah gelombang berikutnya. Harga periode pasang surut bervariasi antara 12 jam 25 menit hingga 24 jam 50 menit. 

Pasang surut menggerakkan air dalam jumlah yang besar setiap harinya dan pemanfaatannya dapat menghasilkan energi dalam jumlah yang cukup besar. Energi yang dihasilkan dari pasang surut air laut dan menjadikannya energi dalam bentuk lain, terutama listrik.

 Dalam sehari bisa terjadi hingga dua kali siklus pasang surut. Oleh karena waktu siklus bisa diperkirakan (kurang lebih setiap 12,5 jam sekali), maka suplai listriknya pun relatif lebih dapat diandalkan daripada pembangkit listrik bertenaga ombak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun