Mohon tunggu...
Fitri Aryani
Fitri Aryani Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Student. On the journey to make goals happend

Selanjutnya

Tutup

Money

Kenaikan Harga Gas Elpiji 12kg, Efektifkah?

22 September 2014   04:24 Diperbarui: 17 Juni 2015   23:59 178
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ketiga, kebijakan tersebut menyebabkan ketersediaan gas elpiji bersubsidi 3kg semakin langka. Hal itu disebabkan karena meningkatnya permintaan masyarakat terhadap gas bersubsidi 3kg yang tidak diikuti dengan meningkatnya pasokan gas tersebut ke masyarakat. Pernyataan tersebut telah disampaikan oleh pihak pertamina sendiri bahwa mereka tidak akan menambah pasokan gas bersubsidi walaupun ada lonjakan permintaan. Sehingga seolah-olah pasar akan membentuk suatu mekanisme “siapa cepat siapa dapat” bukan “siapa tepat dia berhak” untuk memperoleh gas bersubsidi dan diperburuk oleh oknum nakal yang mengoplos gas bersubsidi ke dalam tabung 12kg sehingga jumlahnya semakin langka dipasaran.

Evaluasi Efektifitas Kebijakan

Pada akhirnya, pemerintah haruslah tegas dalam menanggapi kebijakan ini, apabila subsidi gas 12kg tetap dihapuskan maka berfokuslah pada bagaimana caranya supaya penggunaan gas bersubsidi 3kg jatuh pada sasaran yang tepat sehingga tidak membebankan masyarakat miskin akibat terjadinya kenaikan harga elpiji 12kg. perlu adanya evaluasi lebih lanjut apakah kebijakan tersebut memang secara efektif dapat mengurangi kerugian yang diperoleh Pertamina atau sebaliknya malah menambah beban kerugian Pertamina itu sendiri.

Berdasarkan fakta diatas, hanya sekitar dua persen pengguna gas elpiji 12kg yang tetap bertahan atau tidak beralih ke gas bersubsidi. Tidak menutup kemungkinan jika jumlah tersebut akan semakin menurun seiring dengan semakin meningkatnya harga gas elpiji 12kg. Sehingga pada akhirnya, kebijakan ini hanyalah mengurangi kerugian pertamina dengan jumlah yang relatif lebih rendah dari ekspektasi sebelumnya sebesar lima trilliun pertahun. Pada keadaan tertentu bisa saja kebijakan ini tidak mencegah kerugian sama sekali bahkan malah menambah kerugian akibat adanya kenaikan harga gas elpiji bersubsidi dan produk atau jasa yang menggunakan gas elpiji 12kg.

Referensi :

http://economy.okezone.com/read/2014/09/17/19/1040252/migrasi-ke-elpiji-3-kg-cuma-2

http://blog.kompasiana.com/2014/09/01/kompasiana-pertamina-blog-competition-membincang-gas-elpiji-683772.html

http://www.republika.co.id/berita/koran/halaman-1/14/09/13/nbtudh-wamen-esdm-sulit-awasi-kebocoran-elpiji-subsidi

www.bps.go.id

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun