Sajak yang kau dan aku ciptakan terkadang membuat logika senyap menahan tawa
Namun kumparan tinta ini juga membuat hati tercoret dengan tinta yang tak bertuan, dan berceloteh ingin di ungkapkan.
Mengapa?
Terkadang manusia butuh mengekspresikan rasa melalui sajak yang lebur di jiwa,
dan rindu yang Semakin membisu yang selalu bertiak di kepekatan gelapnya malamÂ
 sajak menurut ku gubahan karya sastra yang membuat lega penciptanya, dan mendengar keluhan tanpa di minta
 terkadang semu menurut realitaÂ
Tapi terkadang juga lahir dari sebuah rasa, yang terkurung mencari kesegaran jiwa.
Sebenarnya manusia juga tidak butuh sajak untuk terus menerus meluapkan kebekuan rasa
 Karena manusia ada tuhan yang tak pernah lelah mendengar keluhan bahkan 1001 sajak kata.
 Karena pada hakikat nya dekat dengan pencipta lebih merasakan kecanduan yang terkadang sengaja di lupakan.
 Sajak juga..
 Terkadang di buat dengan cintaÂ
 Tanpa cinta,Â
 kemerdekaan hanya laut yang hampaÂ
 langit yang tak punya cakrawala
 Dan kehampaan bergemuruh duka
Tapi Tidak selamanya sajak itu tentang rasaÂ
Tapi terkadang juga tentang logika
Bahkan juga tentang keseduhan yang terperangkap sengaja .
Sometimes you need a listener, not always talking, because poetry comes from the soul .
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H