Mohon tunggu...
Fitri Arini
Fitri Arini Mohon Tunggu... lainnya -

Alumni political science Universitas Airlangga '10. Menulis adalah kegemarannya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kemarau Panjang di Dadaku

25 Desember 2014   06:32 Diperbarui: 17 Juni 2015   14:30 19
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Nda,

Setelah setapak membawa kaki-kakimu menjauh,

segala bentuk musim telah berlalu,

ingatanku tak henti menghitungi

angka-angka di kalender yang terisak

oleh kepergianmu.

Katamu; kau terlalu rindu dengan semesta

di belahan lain,

jagad yang tak pernah tersentuh

tangan manusia.

Dadaku sesak, menerka-nerka waktu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun