Mohon tunggu...
Fitria Ratnawati Education
Fitria Ratnawati Education Mohon Tunggu... Guru - Berbagi Pengalaman apa saja yang berkaitan dengan dunia pendidikan yang kreatif dan berinovasi.

Lulusan S1 di Fakultas Keguaruan dan Ilmu Pendidikan . Memiliki pengalaman dalam mengembangkan dan mengimplementasikan pendidikan. Profesional yang berorientasi pada tujuan untuk mengejar perubahan jangka panjang dalam bidang digital education. Mencintai kedinamisan yang serius akan segala perubahan dan mengajak semua lapisan untuk terus bersinergi membengun peradaban dimulai dari perubahan diri

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kebaikan Hati Mia

28 Mei 2023   18:47 Diperbarui: 28 Mei 2023   18:56 121
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Alkisah, ada seorang gadis baik hati bernama Mia. Dia memiliki hati yang penuh belas kasih dan selalu berusaha keras untuk membantu orang lain. Meski menghadapi kesulitan dalam hidupnya sendiri, Mia mempertahankan sifatnya yang lembut dan perhatian. 

Mia tinggal di sebuah desa kecil di mana dia sering diperlakukan dengan buruk oleh penduduk kota. Mereka akan mengejek kebaikannya dan memanfaatkan kemurahan hatinya. Meski terluka oleh tindakan mereka, Mia tidak pernah membiarkan hal itu menyurutkan semangatnya. Dia percaya bahwa kebaikan bisa mengalahkan kekejaman apa pun. 

Suatu hari, serangkaian peristiwa malang terjadi dalam hidup Mia. Dia kehilangan pekerjaannya, rumahnya hancur dalam badai, dan teman-temannya berpaling darinya. Penduduk desa terus mengejeknya, membuatnya merasa tidak berharga dan tidak diinginkan. Merasa putus asa dan sendirian, Mia mencapai titik puncaknya. 

Dia mempertanyakan tujuan kebaikannya ketika itu hanya membawa rasa sakitnya. Di saat tergelapnya, seorang wanita tua misterius muncul di hadapannya. Perempuan tua yang dikenal dengan nama Elara itu telah menyaksikan perjuangan Mia dan menyadari kebaikan dalam dirinya. Elara memiliki kekuatan magis dan menawari Mia pilihan. Dia bisa terus bersikap baik dan menanggung penganiayaan atau merangkul kekuatan barunya untuk melindungi dirinya dari bahaya lebih lanjut. 

Terpecah antara sifatnya dan keinginan untuk mempertahankan diri, Mia ragu-ragu. Tapi jauh di lubuk hati, dia tahu bahwa mengubah siapa dirinya hanya akan melanggengkan siklus negatif. Dengan tekad yang baru ditemukan, dia menolak tawaran Elara, memilih untuk tetap baik meski menghadapi kesulitan. 

Keputusan Mia menyebar ke seluruh desa, dan orang-orang mulai merenungkan tindakan mereka sendiri. Mereka menyadari dampak dari kekejaman mereka dan merasa menyesal atas perlakuan mereka terhadapnya. Satu per satu, mereka mendekati Mia, meminta maaf dan berjanji akan mengubah cara mereka. Tindakan kebaikan Mia telah membangkitkan empati di hati penduduk desa. Mereka melihat kekuatan dalam welas asihnya dan mempelajari nilai memperlakukan orang lain dengan hormat dan kebaikan. 

Sejak hari itu, desa berubah menjadi komunitas yang harmonis dan pengertian. Kebaikan Mia yang tak tergoyahkan tidak hanya mengubah penduduk desa tetapi juga memengaruhi hidupnya sendiri. Dengan dukungan dan apresiasi baru dari komunitas, dia mendapatkan pekerjaan baru, membangun kembali rumahnya, dan menjalin persahabatan yang tulus. 

Melalui perjalanannya, Mia belajar bahwa bersikap baik bukan berarti lemah. Dibutuhkan kekuatan yang sangat besar untuk tetap baik hati dalam menghadapi kesulitan. Dan pada akhirnya, kebaikannya tidak hanya mengubah hidupnya sendiri tetapi juga membawa terang dan kebaikan bagi dunia di sekitarnya. Sejak hari itu, Mia terus menjadi mercusuar kebaikan, mengingatkan orang lain tentang kekuatan welas asih dan pengertian. Dia membuktikan bahwa betapapun gelapnya dunia ini, memilih kebaikan akan selalu menghasilkan hari esok yang lebih cerah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun