Lia selalu mengalah, takut kehilangan Dimas. Tapi setiap kali dia mencoba menyenangkan suaminya, Dimas selalu menemukan alasan untuk mengkritiknya.
Kesabaran yang Terkikis
Setelah bertahun-tahun hidup dalam bayang-bayang Dimas, Lia mulai kehilangan dirinya sendiri. Dia jarang keluar rumah, takut jika penampilannya akan menjadi bahan ejekan Dimas. Teman-temannya satu per satu menjauh, menganggap Lia terlalu sibuk dengan rumah tangga.
Namun, di tengah kesepian dan keputusasaan itu, Lia mulai menyadari sesuatu. Dia tak bisa terus hidup seperti ini. Dia harus berubah, bukan demi Dimas, tapi demi dirinya sendiri.
Lia mulai membaca buku tentang kesehatan mental dan hubungan yang sehat. Dia juga diam-diam mengikuti kelas online tentang pengembangan diri. Meski sulit, dia mulai memulihkan rasa percaya dirinya yang hancur.
Balik Kendali
Setelah setahun mempersiapkan dirinya, Lia mulai menerapkan perubahan kecil dalam hidupnya. Dia mulai merawat diri, mengenakan pakaian yang membuatnya nyaman, dan berbicara dengan nada yang lebih tegas.
Dimas, tentu saja, tak senang dengan perubahan itu. "Kamu sekarang suka dandan ya? Jangan-jangan mau cari perhatian orang lain," sindirnya suatu malam.
Namun, kali ini Lia tidak diam. "Aku dandan karena aku suka, bukan karena siapa-siapa. Dan kalau kamu nggak suka, itu masalahmu."
Dimas terkejut mendengar jawaban Lia. Ini pertama kalinya Lia berbicara seperti itu.
Seiring waktu, Dimas mulai kehilangan kendali atas Lia. Dia tak lagi bisa memanipulasi istrinya seperti dulu. Lia semakin percaya diri, bahkan mulai membuka bisnis kecil dari rumah.