Mohon tunggu...
Pendidikan

Efektifkah Pembangunan Rusunawa untuk Mengatasi Backlog?

30 Mei 2018   13:46 Diperbarui: 30 Mei 2018   14:16 574
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Backlog rumah merupakan salah satu indikator yang digunakan oleh Pemerintah sebagaimana tertuang dalam Rencana Strategis (Renstra) maupun Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN) yang terkait bidang perumahan. Baclog digunakan untuk mengukur jumlah kebutuhan rumah di Indonesia ( ppdpp.id). menurut data nasional, backlog perumahan yang ada di Jawa Timur masih tinggi.

Provinsi Jawa Timur menempati kedudukan tertinggi banyaknya rusunawa yaitu sebesar 23,76%. Surabaya merupakan ibu kota provinsi yang menempati urutan kedua setelah Bandung yang memiliki backlog paling banyak. Selisih backlog pada tahun 2016 mencapai 13,5 juta unit. Pihak Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sudah berupaya mengurangi selisih backlog tersebut, namun yang telah dilakukan menteri PUPR hanya bisa memenuhi 400-500 ribu unit saja.

Salah satu penyebab adanya backlog yaitu tidak tersedianya lahan dan harga lahan di Kota Surabaya yang semakin tahun makin mahal. Terutama harga lahan yang berada di pusat kota dan sudah memiliki fasilitas yang lengkap seperti infrastruktur perumahan. Backlog erat kaitannya dengan masyarakat berpenghasilan rendah dan pemukiman kumuh.

Mereka tidak mampu membeli lahan dan membangun rumah dengan harga yang mahal. Selain itu, para pengembang atau bisa disebut juga dengan developer perumahan mayoritas menyediakan rumah yang mahal dan tidak diperuntukkan bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Selain itu, developer lebih suka membangun apartemen dengan sasaran masyarakat menengah keatas. Permasalahan backlog tidak dapat dituntaskan sepenuhnya karena angka pertumbuhan penduduk di Kota Surabaya semakin meningkat tiap tahunnya. Selain itu cukup banyak satu unit rumah yang dihuni lebih dari satu KK.

Lalu bagaimana cara mengatasi backlog di Indonesia khususnya di Kota Surabaya?? Disinilah peran pemerintah diperlukan untuk mengatasi backlog. Pemerintah perlu melakukan pembangunan perumahan yang khusus diperuntukkan

masyarakat berpenghasilan rendah. Tidak hanya pemerintah saja, namun peran developer juga sangat dibutuhkan untuk mewujudkan pembangunan tersebut agar mereka tidak terfokus pada pembangunan perumahan untuk kalangan menengah keatas saja. sehingga masyarakat menegah kebawah pun tetap bisa menjangkau harga rumah yang ada di Surabaya.

Pembangunan perumahan tersebut dapat diwujudkan dengan adanya program pembangunan "RUSUNAWA". Pembangunan rusunawa ini merupakan solusi terkait harga tanah yang terus naik. Selain itu, pembangunan rusunawa juga solusi dalam penyediaan hunian vertikal yang memanfaatkan lahan secara efektif dan efisien.

Salah satu pembangunan rusunawa yang ada di Surabaya yaitu rusunawa keputih. Rusunawa ini dibangun dikhusukan untuk masyarakat sekitar yang tinggal berada di stren kali. Salah satu lokasinya yaitu RT 07 RW 08 Kelurahan Keputih. Di wilayah tersebut terdapat 138 KK dan sangat padat bangunan yaitu 98 unit. Selain itu satu rumah dihuni lebih dari 1 KK. Kondisi bangunannya 22,5% merupakan bangunan semi permanen dan non-permanen. Semua bangunan mayoritas menghadap ke sungai keputih.

Masyarakat yang tinggal di stren kali tersebut memiliki penghasilan yang bisa dikategorikan masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Pemerintah telah melakukan tindakan penggusuran karena masyarakat yang bertempat tinggal di RT 07 RW 08 karena menempati tanah Pemeirntah Kota Surabaya yang akan dijadikan Ruang Terbuka Hijau dalam proyek Jalan Lingkar Timur.

Namun, masyarakat menolak dipindahkan ke rusunawa keputih karena mereka telah menempati wilayah tersebut sejak tahun 1992 dan mereka beranggapan rusunawa yang disediakan Pemkot Surabaya itu tidak layak huni. Selain itu, masyarakat merasa kaget karena tidak ada sosialisasi terlebih dahulu sebelum adanya penggusuran.

Apakah adanya pembangunan rusunawa salah satunya rusunawa keputih tersebut sudah efektif untuk mengatasi backlog? Menurut saya rusunawa yang sudah ada seperti rusunawa keputih maupun rusunawa yang akan direncanakan pembangunannya di Kota Surabaya kurang efektif karena masih banyak masyarakat yang tinggal di lingkungan yang kumuh dan tidak layak huni seperti di masyarakat RT 07 RW 08 Kelurahan Keputih yang tinggal di bantaran sungai. Masyarakat lebih memilih menetap ditempat seperti itu dengan berbagai alasan yaitu takut kehilangan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun