Mohon tunggu...
Fitria Rahma
Fitria Rahma Mohon Tunggu... Administrasi - Mahasiswi Universitas Pamulang, Sastra Indonesia Reg C

amor fati fatum brutum: cintai takdir mu, meskipun itu kejam

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Depresi Tanda Kurang Ibadah? Ngaco!

16 Desember 2020   12:20 Diperbarui: 16 Desember 2020   13:34 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: Save delaneyphotographyjournal.glamour on Pinterest

Mental breakdown, depressi, bipolar dan banyak lagi yang kini ramai menjadi perbincangan generasi milenial saat ini. namun tidak banyak dari mereka mengerti akan factor yang menyebabkan hal itu terjadi

Dengan embel-embel perkataan,

katanya depressi itu tanda kurang ibadah, tanda kurang bersyukur

Mental breakdown itu tanda nya baperan, selalu berfikir negatif

Katanya, Konsultasi ke Psikolog itu tandanya gila

Orang Bipolar itu cuma moody

Yang suka panic attact itu lebay

dan banyak lagi judge dari mereka yang kian menyebabkan si penderita menjadi lebih down

namun jika saya telusuri lebih dalam pada dunia Psikolog, ternyata penyakit kejiwaan seperti itu tidak ada sangkut nya dengan bagaimana Spiritual yang mereka lakukan loh

Beberapa factor Psikologis dan Biologis yang memperkuat penyebab depressi itu terjadi : 

1. Gangguan Biologis

atau disebut dengan gangguan metal organik, bisa disebabkan karna adanya gangguan pada sel saraf otak, infeksi akibat bakteri streptococcus, memiliki orang tua atau keluarga yang mempunyai gangguan mental, kerusakan otak atau terbentur saat kecelakaan, penyalahgunaan NAPZA dalam jangka panjang

2. Gangguan Psikologis

Factor pemicu stress yang kemudian menjadi paling rentan  terjadinya depresi, bisa disebabkan kehilangan orang tua atau disia-siakan pada masa kecil, factor traumatik seperti pelecehan atau kekerasan seksual, perceraian atau ditinggal mati oleh pasangan, perasaan rendah diri dan tidak mampu

sebab depressi adalah gangguan suasana hati yang menyebabkan si penderita secara terus-menerus merasakan kesedihan yang mendalam, perasaan depressi bisa terjadi bukan hanya sehari dua hari atau seminggu-dua minggu, bahkan bisa sampai berbulan-bulan. 

 

Bagaimana cara menyembuhkan nya?

1. Berdamai dengan keadaan & diri sendiri

bagi saya memaafkan apa yang telah terjadi, dapat menyembuhkan kesedihan yang saya alami pada saat itu dengan tidak melekatkan emosi pada penyesalan, kenali peristiwa dimana saya bisa melakukan hal yang berbeda dari sebelumnya, jangan terlalu sering sendirian dan berpindah dari masalalu tersebut

2. Menyibukan diri

mehamahi bahwa melupakan itu butuh proses yang begitu panjang untuk menyembuhkan perasaan yang telah terluka, dengan jangan terlalu sering melamun sendirian, mencari aktivitas dilua yang bermanfaat, fokus untuk memberi pencapaian pada diri sendiri

3. Berolahraga

dengan berolahraga dapat mengurangi pikiran yang akan memicu depressi, memabantu melepaskan hormon endorif atau hormon bahgia yang akan membuat kita mengurangi perasaan negatif, sebab kondisi tubuh yang lelah juga akan membuat pikiran lelah. dengan itu kita bisa lebih memanfaat kan waktu untuk memikirkan hal-hal yang lebih positif untuk dilakukan

4. Mendekatkan diri kepada Tuhan

shalat memiliki manfaat yang sangat besar pada diri seorang muslim, sebagai ketaatan kepada Allah sholat juga dapat membuat hati menjadi tenang dan damai sehingga bisa menjaga kestabilan emosi dengan baik 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun