Mohon tunggu...
Fitri Apriyani
Fitri Apriyani Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger dan content writer

Blogger di Matchadreamy.com, yang suka membaca dan menulis | IG : @fiapriyani

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence Pilihan

Berkunjung ke Kantor Nodeflux, Startup Artificial Intelligence (AI) Asli Indonesia

8 November 2023   16:48 Diperbarui: 8 November 2023   17:24 314
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tampilan slide penjelasan TKDN dan NIST untuk Nodeflux | Dok. pribadi

Temen2 sudah tahu tentang konsep smart city yang telah dan akan diterapkan di beberapa kota di Indonesia?

Nah, Nodeflux  menjadi salah satu dari delapan startup yang yang bekerjasama dengan Pemprov DKI dalam mewujudkan Jakarta Smart City ini.

Nodeflux melalui produk teknologi  Vision AI-nya bisa membantu pengawasan kota dengan menggunakan CCTV yang terpasang di jalan raya dan perkotaan yang menunjang solusi smart city.

Tentunya tak hanya itu, ada beberapa solusi lain seperti teknologi face recognition, water level monitoring, people counting, dan lainnya.

Beruntung saya dan beberapa teman blogger berkesempatan bertemu dan ngobrol-ngobrol langsung dengan co-founder sekaligus CEO Nodeflux, Meidy Fitranto di kantor Nodeflux, Kemang, Jakarta Selatan.

Apa saja yang kami bahas?

Menciptakan Mesin yang Bisa Melihat

"Kami membuat mesin melihat layaknya manusia," ujar Meidy Fitranto mengawali perkenalan kami dengan Nodeflux, perusahaan teknologi yang dirintisnya bersama Faris Rahman, co-founder dan CTO Nodeflux, sejak 2016 silam. 

Agar lebih dipahami, pria yang akrab disapa Meidy tersebut melengkapi penjelasannya dengan tampilan slide yang muncul pada televisi layar datar 24 inch.

Dok. pribadi
Dok. pribadi

Tak seperti ChatGPT yang berbasis teks, Nodeflux memilih fokus pada Computer Vision (penglihatan komputer), yaitu menciptakan mesin yang bisa membuat intrepretasi visual layaknya manusia.

Dengan memasukkan sumber berupa video CCTV atau gambar yang diolah dengan teknologi machine learning dan deep learning, teknologi Vision AI akan bisa mengindentifikasi objek yang dilihatnya, lalu menampilkan data terkait objek tersebut.

Misalnya seputar jumlah, gender, jarak, kegiatan dan lainnya dari objek yang terlihat. 

Contoh intrepretasi dari CCTV dengan menggunakan teknologi AI | Nodeflux
Contoh intrepretasi dari CCTV dengan menggunakan teknologi AI | Nodeflux

Melalui teknologi ini, manusia tidak perlu lagi melakukan analisa secara manual yang memakan waktu. 

Pengguna tinggal melakukan monitoring, dan atau menjadikan data yang disajikan sebagai referensi untuk mengambil keputusan selanjutnya.

Pengembangan teknologi Vision AI inilah yang menjadi produk yang ditawarkan Nodeflux dengan nama Intelligent Video Analytics (IVA).

Tidak hanya berlaku bagi video CCTV yang menampilkan manusia, IVA juga mampu membaca objek berupa kendaraan, ketinggian air, jalanan, dan lain sebagainya.

Tampilan Intellegent Video Analytics Nodeflux dari beberapa titik | Nodeflux
Tampilan Intellegent Video Analytics Nodeflux dari beberapa titik | Nodeflux

Kemampuan ini menghasilkan fitur-fitur produk dan telah diimplementasikan oleh pemerintah DKI dan kepolisian untuk meningkatkan kualitas pengelolaan Kota Jakarta serta memaksimalkan potensi pendapatan daerah.

Di antaranya adalah fitur face recognition yang berperan dalam pengamanan event G20 di Bali pada 2022 lalu, fitur water level monitoring untuk memantau ketinggian air sungai, people counting untuk menghitung jumlah orang di suatu area atau gedung, hingga road traffic monitoring.

Raih TKDN 99,04%, Nodeflux Yakin Anak Indonesia Bisa Berkarya di Teknologi AI

Landmark kecil di kantor Nodeflux | Dok. pribadi
Landmark kecil di kantor Nodeflux | Dok. pribadi

"Waktu saya mendirikan Nodeflux, saya itu pengen banget ngebuktiin kalau Indonesia itu bisa main di area yang teknologi yang lebih dalem," ujar Meidy penuh keyakinan.

Pernyataan itu dibuktikan dengan tekadnya yang hanya memperkerjakan talenta dari dalam negeri.

Dikutip dari Koran Tempo, Meidy mengaku kesulitan mendapatkan SDM yang andal, khususnya di bidang Computer Vision yang menjadi fokus utama Nodeflux.

Namun, ia dan Nodeflux tidak ingin mengambil jalan pintas dengan merekrut tenaga kerja asing.

Ia bertekad ingin menaikkan kepercayaan bahwa talenta teknologi anak bangsa pasti bisa melakukannya.

Atas prinsipnya ini, Nodeflux berhasil mendapatkan sertifikasi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) dan masuk ke e-katalog LKPP dari pemerintah untuk produk VisionAIre dengan nilai hingga 99,04%.

Buktikan Indonesia Bisa, Nodeflux Lolos NIST dari USA

Tampilan slide penjelasan TKDN dan NIST untuk Nodeflux | Dok. pribadi
Tampilan slide penjelasan TKDN dan NIST untuk Nodeflux | Dok. pribadi

"Ah Indonesia masuk ke AI, paling gak bisa kamu," kenang Meidy meniru ucapan meremehkan yang diterimanya saat awal membangun Nodeflux.

Bukannya patah arang, Meidy justru terpantik semangatnya untuk membuktikan bahwa ia sebagai anak muda Indonesia juga mampu menciptakan teknologi sendiri.

Keraguan atas kemampuan anak negeri berkarya di bidang teknologi AI terpatahkan dengan kesuksesan Nodeflux menerima sertifikasi dari NIST (National Institute of Standards and Technology) dari Amerika Serikat. 

Sertifikasi ini menunjukkan bahwa produk teknologi Nodeflux telah memenuhi kualifikasi untuk merambah ke bisnis global. Yang membanggakan, Nodeflux menjadi satu-satunya perusahaan AI di Indonesia yang menerima sertifikat NIST.

Nodeflux juga dipilih oleh Nvidia, perusahaan global terdepan dalam teknologi GPU (Graphics Processing Unit), menjadi salah satu dari 24 global company lainnya.

Nodeflux menjadi perusahaan tunggal Indonesia di antara 24 perusaahan AI terbesar di dunia yang dipilih menjadi Metropolis Software Platform Program. 

Menginspirasi Melalui Teknologi dan Inovasi

Meidy dan Faris, kedua founder Nodeflux yang telah berteman sejak di bangku SMP ini juga kerap menjadi pembicara di beberapa seminar kampus untuk menyampaikan perjalanan Nodeflux, serta menginspirasi para anak muda untuk berani memulai karir profesional mereka di bidang teknologi.

Ia yakin potensi anak negeri tak kalah saing dengan bangsa lain.

Untuk itu, Meidy menginspirasi anak muda Indonesia agar percaya diri dan tidak perlu takut masuk ke ranah teknologi.

"Jangan takut masuk ke deep tech lah. Indonesia bisa compete kok," ujar Meidy mantap.

Berpose bersama Meidy Fitranto, CEO Nodeflux | Dok. pribadi
Berpose bersama Meidy Fitranto, CEO Nodeflux | Dok. pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun