Mohon tunggu...
Fitri Apriyani
Fitri Apriyani Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Blogger dan content writer

Blogger di Matchadreamy.com, yang suka membaca dan menulis | IG : @fiapriyani

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

KBA Rawajati, Menghidupkan Kesadaran Lingkungan di Kota Metropolitan

14 September 2023   14:58 Diperbarui: 15 September 2023   13:31 443
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mesin pencacah dedaunan kering | Dok Pribadi

Di tengah panasnya udara Jakarta pada siang hari, suasana asri dan teduh justru begitu terasa saat memasuki area Kampung Berseri Astra (KBA) Rawajati, Jakarta Selatan. Bagian kanan dan kiri jalan ditumbuhi pepohonan yang cukup rimbun untuk ukuran kawasan yang berada di antara gedung perkantoran Jakarta. Plang bertuliskan "BANK SAMPAH RAWAJATI" menyambut hanya beberapa langkah setelah melewati gapura.

Hanya nampak dua orang hadir di bangunan semi-permanen menyerupai hanggar yang merupakan pusat segala kegiatan di KBA Rawajati. Keadaan di markas itu sepi dan lengang karena tidak ada aktivitas apa pun. Mbak Dinar, salah seorang pengurus menuturkan bahwa pada hari Sabtu kegiatan di KBA Rawajati memang tidak sesibuk di hari kerja. "Biasanya ada warga yang datang membawa sampah buat ditukar jadi uang tabungan di Bank Sampah". Pada hari itu, Ibu Silvi selaku penggerak KBA Rawajati juga sedang absen dari aktivitas di sana.

Suatu hal yang menarik adalah penyebutan Bank Sampah itu sendiri. Pasalnya, kata 'Bank' bukan sekedar kata pemanis tapi dalam arti sebenarnya sebuah bank sebagai lembaga penyimpan uang. Bank Sampah di KBA Rawajati menerima sampah-sampah yang bisa ditukar menjadi saldo tabungan yang tersimpan di tabungan bank. Warga hanya perlu membawa sampah anorganik yang memenuhi kriteria ke Bank Sampah untuk kemudian dihitung jumlahnya oleh petugas dan dikalikan dengan harga yang sudah ditetapkan.

Kertas berisi daftar harga setiap jenis sampah | Dok. pribadi
Kertas berisi daftar harga setiap jenis sampah | Dok. pribadi

Hasil dari perhitungan tersebut, akan dicatat ke Buku Tabungan Sampah KBA Rawajati yang total saldonya bisa dicairkan kapan saja sesuai keperluan setiap nasabah Bank Sampah. Berkat program ini, banyak warga yang termotivasi untuk memilah sampah rumah tangga yang dihasilkan dari rumah masing-masing dan dibawa ke Bank Sampah untuk ditukar menjadi saldo tabungan. Tidak hanya memberikan manfaat dari segi materi, program ini tentu dapat mengurangi tumpukan sampah di lingkungan sehingga menjadi lebih bersih dan sehat.

Namun rupanya tidak semua sampah anorganik bisa diuangkan. Sampah yang berasal dari benda elektronik yang rusak atau e-waste dan sampah yang mengandung bahan beracun dan berbahaya (B-3) masuk ke dalam kategori hibah. Sampah e-waste tersebut dikumpulkan pada wadah khusus, yang bisa diambil oleh siapa saja yang membutuhkan.

Sampah-sampah yang terkumpul dari warga akan dimasukkan ke dalam karung-karung goni yang siap dijual oleh pengepul yang datang. Sedangkan sampah e-waste akan tetap berada di Bank Sampah sampai ada pihak yang mau mengambilnya.

Sampah anorganik yang siap dijual jemput oleh pengepul | Dok. pribadi
Sampah anorganik yang siap dijual jemput oleh pengepul | Dok. pribadi

Ketika sampah menjelma menjadi barang bernilai seni

Bangunan sederhana beratapkan asbes itu memang tidak terlalu luas namun cukup efektif untuk menyimpan beragam jenis sampah yang baik organik yang berupa dedaunan kering maupun anorganik seperti botol plastik bekas air mineral, kaleng, hingga kardus. Diantaranya ada sudah dipilah, terbungkus karung goni dan terikat tali rapia, sebagian lain masih dalam kondisi apa adanya. Pun ada banyak sampah, Mbak Dinar tetap memiliki sofa kecil  dan meja sederhana untuknya bekerja serta beberapa kursi untuk tamu.

Di dekat area kerja Mbak Dinar, ada sebuah lemari etalase kaca yang di dalamnya tersusun rapi beberapa barang hasil kerajinan cukup menarik mata. Saat diamati lebih dekat, ternyata barang anyaman cantik tersebut terbuat dari kertas koran dan bekas bungkus makanan dan minuman. Pak Indra, rekan kerja Mbak Dinar menjelaskan bahwa barang-barang daur ulang yang bernilai seni tersebut merupakan hasil karya warga Kelurahan Rawajati.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun