Healing Sejenak ke Curug Cibereum di Kaki Gunung Gede Pangrango --- Sudah bukan rahasia umum lagi jika kawasan Puncak, Bogor merupakan destinasi favorit para warga DKI Jakarta untuk rehat sejenak dari kepenatan rutinitas harian.
Selain karena lokasinya yang relatif dekat, kawasan Puncak juga menawarkan beragam objek wisata bernuansa alam menarik tanpa harus mengajukan cuti pekerjaan. Salah satunya adalah wisata Curug Cibereum yang masih berada di Jl. Raya Puncak, Jawa Barat.
Meski mungkin tidak sepopuler objek wisata lain seperti Gunung Mas, Taman Safari, atau Taman Wisata Matahari, namun Curug Cibereum bisa menjadi alternatif tujuan wisata antimainstream di kawasan Puncak.
Terutama bagi pencinta alam yang ingin healing dengan mengunjungi wisata alam yang menawarkan keindahaan lanskap kaki gunung yang indah dan menawan.
Sekilas Tentang Wisata Curug Cibereum
Air Terjun Cibereum atau dalam bahasa sunda Curug Cibereum berada di kawasan Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP), tepatnya di ketinggian 1675 Mdpl, atau jaraknya sejauh 2.8 km dari gerbang masuk TNGGP.
Untuk ke sana, wisatawan harus masuk ke kawasan Kebun Raya Cibodas dulu, untuk kemudian trekking selama kurang lebih dua jam ke lokasi Curug Cibereum.
Trekking ke Curug Cibereum via Cibodas
Perjalanan trekking menuju Curug Cibereum bisa dibilang cukup mudah, sebab jalur trekking yang disediakan untuk wisatawan terbuat dari batu-batuan keras berwarna abu-abu yang disusun di atas tanah.
Wisatawan dijamin tidak akan tersesat saat memasuki hutan menuju air terjun karena jalurnya memang tampak jelas dan terarah. Juga cukup aman karena mampu meminimalisir kemungkinan terpeleset saat kondisi tanah sedang becek.
Selama melakukan trekking, wisatawan akan disuguhi pemandangan alam yang indah berupa kerimbunan pepohonan di kanan kirinya.
Cahaya matahari yang hanya muncul di sela-sela dedaunan, membuat perjalanan akan terasa adem, di samping akan terus ditemani udara kaya oksigen yang sejuk dan dingin. Tidak seperti udara di Jakarta.
Baca Juga :Â Pengalaman Pertama Naik Motor Jakarta-Puncak, Bikin Kapok?
Menemukan sungai, danau, dan rawa
Setelah kira-kira berjalan selama satu jam, wisatawan akan menemukan sebuah aliran sungai kecil di kiri jalan.
Letaknya tepat di sebrang sebuah pos pendakian. Tidak jauh dari sana juga terdapat semacam telaga kecil dengan air berwarna hijau keruh.
Beberapa meter dari sana, akan ada sungai kecil dengan debit air yang lebih deras. Suara alirannya yang berisik itu justru terdengar merdu dan menenangkan bagi telinga yang terbiasa mendengar deru kendaraan bermotor.
Saat tubuh mulai kelelahan setelah menempuh perjalanan di atas medan jalan berbatu dan menanjak, wisatawan akan menemukan jalanan rata berupa jembatan kayu yang berada di atas rawa bernama Rawa Gayonggong.
Tiba di Curug Cibereum, Kelelahan yang Terbayar Lunas!
Setelah perjalanan trekking kurang lebih selama satu setengah jam---tergantung tingkat kecepatan tiap orang---wisatawan akan melihat sebuah persimpangan jalan, yang terdapat plang penanda arah menuju Curug Cibereum.
Dari sana sudah terdengar suara air yang jatuh dari ketinggian dengan begitu derasnya, menandakan tujuan sudah di depan mata.
Wisatawan dijamin akan terpukau menyaksikan seberapa besar air terjun itu sampai suara aliran airnya begitu menggema dari jarak beberapa meter.
Seluruh keluh kesah selama perjalanan, rasa letih dan capek akan terbayar dengan menikmati setiap jengkal panorama alam di sekitar Curug Cibereum.
Terdapat kolam air di bawah curug tempat berlabuhnya air terjun, dengan dikelilingi bebatuan hitam dan licin. Wisatawan yang ingin mencapainya harus hati-hati agak tidak terpeleset.
Di sekitar area air terjun, terdapat beberapa bangku dari semen dan batang kayu untuk wisatawan duduk beristirahat. Ada juga gazebo sederhana yang bisa digunakan untuk berteduh.
Sekitar beberapa meter di kanan dari Curug Cibereum ini terdapat air terjun lain dengan debit air yang lebih kecil. Tampak hanya beberapa wisatawan saja yang melihat-lihat ke sana.
Penutup
Wisata Air Terjun atau Curug Cibereum sangat menarik sebab menawarkan sensasi pengalaman menaklukan jalur trekking yang menantang, melelahkan, namun seru.
Segala kelelahan wisatawan dijamin akan terbayar oleh kemegahan air terjun dengan yang tinggi menjulang dengan debit air yang deras, yang sanggup membuat siapa pun terpana menyaksikan keindahannya.
Setelah berlelah ria melakukan Trekking, wisatawan tidak perlu buru-buru kembali ke Jakarta, sebab di sekitar sana terdapat banyak rekomendasi penginapan Puncak yang murah meriah.
Nah, apakah kamu tertarik trekking untuk healing ke Curug Cibereum?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H