Kami ke sana hanya berlima; saya dan suami, adik ipar, dan dua sepupu ipar. Dengan naik perahu kayu yang kecil, kami sampai dengan selamat di pelabuhan Nuskambangan Timur.
Pelabuhan ini memang khusus untuk wisatawan. Berbeda dengan pelabuhan untuk petugas atau keluarga para napi yang ingin membesuk ke lapas yang ada di Pulau Nusakambangan.
Harga tiket masuk ke Pulau Nusakambangan hanya Rp 5.000 saja per orang.
Setelah membayar, kami meneruskan perjalanan kami menyusuri jalan setapak berbatu untuk masuk lebih jauh ke dalam hutan menuju pantai.
Baru beberapa langkah, saya sudah bisa mencium bau dedaunan dan tanah basah yang khas.
Pagi selepas subuh tadi memang telah turun hujan yang cukup deras, sehingga membuat jalan yang kami lewati agak licin dan becek.
Kami pun harus ekstra berhati-hati memperhatikan setiap langkah kami.
Sejauh yang bisa ditangkap oleh mata hanyalah pepohonan dan tumbuhan lebat yang tumbuh liar di setiap sisi pulau ini.
Tak heran jika pulau ini disebut sebagai cagar alam, karena memang hutan di sini masih asli dan dilindungi.
Udara sejuk dingin yang kaya oksigen langsung terasa menyegarkan saat dihirup.