Tok... Tok... Tok...Â
Rina membuka pintu, segera Ratih masuk kedalam kosan Rina. Rina yang kebingungan hanya bisa diam tanpa kata. Pertanyaan demi pertanyaan muncul di kepalanya. Ratih yang masih mengenakan mukena gemetar hanya bisa meringkuk di atas ranjang milik Rina.Â
Rina menghampiri Ratih dan bertanya kenapa dan apa. Ratih hanya bisa menceritakan kejadian tersebut dengan mata berkaca-kaca. Rina berkata Pak Soleh sedang pergi ke Desa Tanah bersama Anak dan Istrinya, kemungkinan mereka pulang Malam. Mata Ratih membeliak ke arah Rina. Seakan tak percaya ucapan Rina, Ratih hanya mengeleng pelan.Â
Tak lama kemudian suara mobil Pak Soleh terdengar. Rina membuka tirai jendela dan melihat kebenarannya.Â
" Rita, lihat itu Pak Soleh, ucap Rina.Â
Rita menghampiri Rina. Tatapan yang beradu membuat mereka seakan tahu akan kejadian janggal tersebut. Mereka segera beranjak tidur hanya dengan di temani oleh cahaya lilin, lantaran lampu masih juga padam.Â
Keesokan harinya mereka menceritakan kejadian tersebut kepada Pak Soleh. Pak soleh menyuruh Rita agar tinggal sementara waktu di kosan Rina, Rita menyetujuinya. Kosan Rita akhirnya di bersihkan. Pada malam hari Pak Soleh menaburkan garam kasar baik di dalam kosan Rita maupun di atap kosan mereka.Â
Seketika suara gemuruh langkah kaki berlari terdengar dari dalam bilik kosan. Ratih dan Rina keheranan dan ketakutan. Mereka berdua berlindung di balik selimut dan tanpa henti mengucap lantunan ayat suci.Â
Rita sangat ketakutan akan kejadian yang menimpanya. Ia menelpon kedua orangtuanya untuk tinggal di rumah Pamannya saja, mereka pun setuju. Rita berpamitan kepada Pak Soleh beserta istri dan Rina.Â
Tamat
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H