Mohon tunggu...
fitriapriyani
fitriapriyani Mohon Tunggu... Freelancer - Pekerja harian lepas / phl

Saya sangat suka menulis baik itu romance maupun horor.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Teror di Malam Hari

1 Desember 2024   21:05 Diperbarui: 1 Desember 2024   21:07 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tok... Tok... Tok... 

Rina membuka pintu, segera Ratih masuk kedalam kosan Rina. Rina yang kebingungan hanya bisa diam tanpa kata. Pertanyaan demi pertanyaan muncul di kepalanya. Ratih yang masih mengenakan mukena gemetar hanya bisa meringkuk di atas ranjang milik Rina. 

Rina menghampiri Ratih dan bertanya kenapa dan apa. Ratih hanya bisa menceritakan kejadian tersebut dengan mata berkaca-kaca. Rina berkata Pak Soleh sedang pergi ke Desa Tanah bersama Anak dan Istrinya, kemungkinan mereka pulang Malam. Mata Ratih membeliak ke arah Rina. Seakan tak percaya ucapan Rina, Ratih hanya mengeleng pelan. 

Tak lama kemudian suara mobil Pak Soleh terdengar. Rina membuka tirai jendela dan melihat kebenarannya. 

" Rita, lihat itu Pak Soleh, ucap Rina. 

Rita menghampiri Rina. Tatapan yang beradu membuat mereka seakan tahu akan kejadian janggal tersebut. Mereka segera beranjak tidur hanya dengan di temani oleh cahaya lilin, lantaran lampu masih juga padam. 

Keesokan harinya mereka menceritakan kejadian tersebut kepada Pak Soleh. Pak soleh menyuruh Rita agar tinggal sementara waktu di kosan Rina, Rita menyetujuinya. Kosan Rita akhirnya di bersihkan. Pada malam hari Pak Soleh menaburkan garam kasar baik di dalam kosan Rita maupun di atap kosan mereka. 

Seketika suara gemuruh langkah kaki berlari terdengar dari dalam bilik kosan. Ratih dan Rina keheranan dan ketakutan. Mereka berdua berlindung di balik selimut dan tanpa henti mengucap lantunan ayat suci. 

Rita sangat ketakutan akan kejadian yang menimpanya. Ia menelpon kedua orangtuanya untuk tinggal di rumah Pamannya saja, mereka pun setuju. Rita berpamitan kepada Pak Soleh beserta istri dan Rina. 

Tamat

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun