Jogja Expo Center. Bagi orang yang berada di Jogja pastinya tidak asing dengan Jogja Expo Center atau disebut JEC. Jogja Expo Center (JEC), adalah salah satu yang terintegrasi hektar bangunan yang dibangun oleh pemerintah Yogyakarta, dilengkapi dengan infrastruktur modern untuk memfasilitasi kegiatan MICE hanya dalam satu atap. Luas total JEC mencakup 14 Ha meliputi beberapa bangunan untuk mendukung kegiatan MICE Hotel tersebut, Shopping Mall, Restoran Internasional dan gudang untuk mendukung misi JEC sebagai pusat perdagangan internasional dan bisnis layanan berikutnya (http//www.jogjaexpocenter.com). Tempat ini telah di design se-megah mungkin agar terlihat cantik dan semakin meningkatkan daya tarik terhadap pengunjung. Banyak berbagai agenda atau event besar yang diselenggarakan di gedung ini. Tempat parkir pun dibuat besar termasuk untuk landasan helicopter dan 40 kaki container – ruang untuk total 20 truk. Dapat dibayangkan seperti apa bangunan ini disertai dengan tempat perkir yang telah dirancang sebagai upaya preventif saat ada event besar yang dapat menimbulkan masalah lahan parkir. Disamping gedung yang sering digunakan sebagai multifungsi, terdapat disebelah gedung JEC sebuah Taman Café JEC. Taman Café di rancang dengan suasana yang sangat nyaman dan meriah.
Para pengunjung yang berdatangan di JEC tidak hanya kalangan masyarakat Jogja, namun dari berbagai kota ikut tumpah ruah jadi satu dalam gedung ini ketika ada event. Tergantung event juga, apa yang akan diadakan dalam gedung ini. Seperti halnya saat saya datang kesana (02/10) dengan seorang teman saya Laila Rahmawati. Niat awal saya datang kesana adalah untuk membeli salah satu barang elektronik yakni MP4. Sore itu suasana sangat rame dan parkiran penuh, sehingga saat saya antri untuk parkir di dalam halaman gedung JEC harus menunggu hingga 5 menit, masih beruntung harus menunggu 5 menit di dalam halaman gedung dari pada di luar. Entah mengapa sore itu terlihat sangat ramai, atau mungkin waktu yang tepat untuk datang kesan adalah sore hari sehingga saat saya kesana berbareng dengan para pengunjung lain yang merasa waktu yang enjoy untuk kesana adalah sore itu. Banyak pengunjung berada diluar gedung. Entah mereka tidak mau masuk karena terlalu rame dan sesak atau karena malas antre membeli tiket untuk masuk. Tiket untuk masuk JEC sebesar Rp. 5.000,00. Hingga adzan maghrib pun antrian pembeli tiket masuk belum juga bubar. Para pengunjung justru semakin banyak yang berdatangan. Lelah menunggu untuk sekedar membeli tiket, akhirnya saya pun memutuskan untuk pulang.
JEC terletak di selatan-timur dari Yogyakarta tepatnya di Jalan Janti. Letak yang sangat strategis untuk sebuah gedung multifungsi. JEC juga memiliki peran strategis untuk bisnis pariwisata. Disamping adanya Café JEC, disamping kiri diluar gedung ini juga terdapat beberapa penjual makanan (PKL) dan beberapa angkringan. Lokasi gedung yang sedikit menjorok ke dalam sehingga member ruang halaman yang luas untuk taman dan parkir menambah indah tatanan lokasi gedung. Selain untuk parkir, lokasi diluar gedung dapat menjadi tempat narsis para pengunjung yang sekedar dudu beristirahat diluar gedung.
Pukul 17.00 WIB sampai di pelataran JEC, melihat banyak orang yang berlalu lalang dan sekedar duduk-duduk diluar gedung, saat itu juga saya kebingungan mencari ATM yang sesuai dengan Bank saya. Namun yang ada justru Bank lain. Akhirnya saya memarkir motor di dalam pelataran JEC dan berjalan kaki keluar halaman menyusuri tepi jalan raya sekitar JEC untuk mencari ATM. Namun, ternyata saat saya telah menemukan ATM tersebut malah tertera tulisan “MAAF BELUM BISA”. Sungguh nasib lagi kurang beruntung. Uang di dompet tersisa Rp. 12.000,- hanya cukup untuk beli makanan di sekitar gedung JEC ini. Saat ada sebuah mobil keluar dari gedung JEC melalui pintu belakang diantar seorang satpam, saya sempatkan untuk menyapa dan sekaligus bertanya, “pak ada ATM Bank saya ini (sambil memperlihatkan ATM saya)?”. Dengan sopan satpam itu menjawab Tanya saya, “oh tidak ada mbak, yang ada Bank lain. Coba di seberang sana mbak”. Tempat yang ditunjuk pak satpam adalah ATM yang saya datangi tadi, akhirnya seusai makan dipinggir jalanan JEC saya kembali masuk ke area gedung lagi. Tapi karena antrian belum juga selesai, saya putuskan untuk pulang dan kembali esok hari.
Sungguh kurang beruntung nasib sore itu, akibat tidak memiliki uang tunai saja sampai harus keliling sepanjang jalan JEC untuk mencari ATM. Ditambah lagi motor sudah diparkir di dalam halaman gedung dan antrian tiket masuk terlalu panjang menyebabkan geram dan bosen menunggu. Hanya satu yang bisa menarik dan jadi hiburan seketika itu, berfoto diluar gedung dan disepanjang jalanan JEC.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H