Mohon tunggu...
Fitria Permata
Fitria Permata Mohon Tunggu... Guru - guru

Saya suka mencari sesuatu yang baru dan bermanfaat untuk pengembangan diri untuk menjadi guru yang lebih baik dan memberikan makna bagi siswa.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Model Pembelajaran Dapat Menciptakan Suasana Belajar yang Menyenangkan

8 Desember 2022   19:08 Diperbarui: 8 Desember 2022   19:18 224
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Ketika seorang guru mengajar di dalam kelas, tentu menginginkan siswanya bisa menerima pembelajaran yang diberikan. Selaras dengan moto di beberapa tempat pelayanan "Anda puas kami pun senang". Begitu pula yang dirasakan oleh guru. 

Jika siswa dapat menerima pembelajaran dengan baik dan difasilitasi oleh guru sesuai kebutuhan siswa, maka kita sebagai guru pasti akan merasakan kebahagiaan yang luar biasa karena tujuan dari pembelajaran itu sudah tercapai dengan baik. 

Pada satu sisi, guru pasti tidak terlepas dari permasalahan yang timbul di dalam kelas karena memiliki siswa dengan berbagai macam karakter. Adapun pengalaman yang dapat dibagikan untuk mengatasi kemampuan siswa memahami informasi dalam bentuk tabel terkait teks berita. Ada beberapa kondisi yang menjadi latar belakang masalah di dalam pembelajaran. 

Pertama, LKDP yang disusun guru dalam pembelajaran belum tepat sehingga siswa tidak paham cara membaca informasi yang dibuat dalam bentuk tabel. Kedua, Petunjuk cara membaca informasi dalam tabel belum mendetail sehingga siswa sulit untuk memahaminya. Ketiga, Guru hanya berpedoman pada buku paket sehingga siswa kurang tertarik untuk membaca petunjuk yang tertulis di dalam buku paket.

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka tujuan yang ingin dicapai adalah mengatasi kemampuan siswa memahami informasi dalam bentuk tabel terkait teks berita. Praktik ini penting untuk dibagikan karena praktik ini bisa mejadi referensi bagi guru lain. 

Guru lain bisa mengetahui manfaat ketika menggunakan model pembelajaran yang bervariasi dapat mengatasi permasalahan dalam pembelajaran. Pada praktik ini, saya akan paparkan penggunaan media pembelajaran untuk mendukung pemahaman siswa ketika belajar dengan membuat LKPD yang disesuaikan dengan karakteristik siswa, serta didukung dengan menggunakan model pembelajaran TGT.

Hal ini penting dibagikan karena berdasarkan praktik pengalaman lapangan (PPL) yang dilakukan banyak terjadi perubahan pada siswa yang berdampak pada proses pembelajaran. 

Beberapa hal yang dialami siswa antara lain: (1) siswa sudah mulai aktif dalam kegiatan diskusi, (2) beberapa siswa masih ada yang tidak mau ikut berdiskusi dengan anggota kelompok, (3) siswa masih malu menyampaikan pendapatnya, (4) siswa semangat dalam berkompetisi, (5) siswa berkolaborasi dengan anggota kelompok, (6) guru mulai menerapkan pembelajaran inovatif, dan (7) guru mampu merancang pembelajaran yang aktif dan menyenangkan.

Selain itu, kondisi yang juga menjadi latar belakang masalah adalah kurangnya penggunaan media yang bervariasi dan menarik dalam kegiatan pembelajaran. Maka dari itu, guru membuat sumber belajar secara mandiri berupa LKPD. LKPD yang dibuat berdasarkan pertimbangan dari karakteristik dan kesulitan siswa dalam memahami petunjuk tugas yang diberikan. 

Selain sumber belajar, model pembelajaran juga sangat penting untuk diterapkan dalam pembelajaran agar suasana belajar tidak monoton dan membosankan bagi siswa. Maka dari itu, guru menggunakan model pembelajaran TGT (Teams Games Tournament) untuk menciptakan suasana yang menarik dan menantang bagi siswa ketika belajar.

Peran dan tanggung jawab guru dalam praktik ini yaitu membuat RPP, melaksanakan pembelajaran berdasarkan RPP, mendokumentasikan proses pembelajaran, melakukan refleksi kegiatan.

Setelah dilakukan identifikasi masalah dengan refleksi diri, beberapa tantangan yang dihadapi sebagai berikut:

  • Masih    ada    siswa    yang    kurang    aktif    dalam pembelajaran karena tidak percaya diri dalam mengungkapkan pendapatnya dalam kelas maupun dalam kelompok.
  • Masih ada siswa yang tidak mau berkolaborasi dengan anggota kelompok karena merasa tugas akan selesai dengan anggota yang lebih pintar.
  • Masih ada siswa yang mendominasi di dalam kelompok karena merasa anggota kelompok yang lain tidak bisa mengerjakan tugas.
  • Siswa masih kurang berani untuk memberikan tanggapan.
  • Guru terkadang kesulitan mengontrol siswa yang suka menjahili temannya dari anggota kelompok yang lain.

Tantangan yang ada tersebut bisa diselesaikan dengan baik oleh guru dengan menggunakan strategi, diantaranya yaitu:

  • Masih         ada   siswa    yang    kurang   aktif dalam pembelajaran karena tidak percaya diri dalam mengungkapkan pendapatnya dalam kelas maupun dalam kelompok. Cara mengatasinya guru terus mengajak siswa tersebut untuk mau berdiskusi dengan teman kelompok, memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya jika ada materi yang belum dipahami, dan membimbing siswa yang belum memahami tugas yang akan dilakukan agar siswa ikut berdiskusi dan bekerja sama menyelesaikan tugas di dalam kelompok. 

  • Selain itu, guru menciptakan suasana belajar yang menyenangkan. Contohnya pembelajaran dengan menggunakan model TGT (Teams Games Tournament) yang digunakan dalam aksi ke -- 3 ini bertujuan agar semua siswa aktif mengikuti kegiatan pembelajaran. Semua siswa dituntut untuk berperan aktif mengikuti pertandingan.

  • Masih ada siswa yang tidak mau berkolaborasi dengan anggota kelompok karena merasa tugas akan selesai dengan anggota yang lebih pintar. Guru memotivasi siswa agar mau bekerja sama dalam kelompok. Selain itu, menjelaskan kepada siswa bahwa hasil atau nilai yang akan diperoleh ada dua bentuk, yaitu nilai kelompok dan nilai individu. Jadi, jika siswa tidak mau bekerja sama atau tidak ikut berperan aktif maka akan berdampak pada penilaian.

  • Masih ada siswa yang mendominasi di dalam kelompok karena merasa anggota kelompok yang lain tidak bisa mengerjakan tugas. Cara yang dilakukan guru untuk mengatasinya yaitu sebelum menetapkan tugasnya, tujuan kegiatan perlu dinyatakan dengan jelas dan langkah-langka kegiatan yang harus dipahami benar oleh siswa. Siswa diarahkan untuk bekerja sama sesuai dengan perannya masing-masing di dalam kelompok. Setiap kelompok harus membagi tugas yang akan diselesaikan oleh masing-masing anggota. Namun, masing-masing siswa tentunya harus tahu benar bentuk tugas yang harus mereka selesaikan.

  • Siswa masih kurang berani untuk memberikan tanggapan. Guru terus memotivasi siswa agar mau memberikan tanggapan dengan memberikan gambaran atau contoh yang lebih dekat di lingkungan kehidupannya. Misalnya, siswa memberikan tanggapan berupa saran kepada temannya jika ingin melakukan sesuatu. Selain itu, siswa juga diberikan apresiasi atau pujian setelah memberikan tanggapan, agar siswa merasa senang dan bangga sehingga siswa terus termotivasi untuk memberikan tanggapan. Sekecil apapun tanggapan siswa tetap diberikan apresiasi agar tumbuh rasa percaya diri pada siswa, serta jangan pernah mematahkan setiap tanggapan yang diberikannya.

  • Guru terkadang kesulitan mengontrol siswa yang suka menjahili temannya dari anggota kelompok yang lain.
    Guru mencari tahu apa penyebab siswa tersebut berperilaku jahil di kelas. Guru menegur siswa dengan berkomunikasi secara langsung kepada siswa atau berbicara lebih dekat kepada siswa tersebut. Setelah itu, siswa diberikan peringatan bahwa ketika belajar harus disiplin dan dilarang melakukan kegiatan apa pun yang tidak berkaitan pada pembelajaran.

    Langkah-langkah yang dilakukan sebelum menerapkan model pembelajaran, guru mewawancari beberapa nara sumber, yaitu kepala sekolah, teman sejawat, dan pakar. Guru melakukan konsultasi juga mengenai solusi yang bisa dilakukan untuk mengatasi masalah pembelajaran di dalam kelas. Selain itu, guru juga melakukan kajian literatur untuk memperkuat hasil temuan agar model pembelajaran yang tepat dapat diterapkan di ddalam kelas. Dalam proses ini tentu saja objek penting yang harus terlibat adalah siswa.

    Sumber daya yang digunakan untuk melaksanakan strategi tersebut adalah berbagai sumber referensi untuk membuat media yang menarik untuk menciptakan suasana pembelajaran yang menyenangkan.

Dampak dari penggunaan model pembelajaran TGT (Teams Games Tournament) dengan media kartu soal dapat membuat siswa mengingat materi yang dipelajarinya. Setiap siswa saling mengajarkan dan mengingatkan anggota kelompoknya. Permainan yang dilakukan dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan bagi siswa. Semua siswa ikut berperan aktif dalam kegiatan.Siswa memiliki semangat yang tinggi untuk bersaing sehingga membuat mereka saling bekerja sama untuk mendapatkan nilai terbaik. Siswa yang tadinya hanya diam juga terdorong untuk ikut berpartisipasi.

Respon yang diberikan oleh kepala sekolah dan rekan sejawat sangat positif. Pembelajaran seperti ini hendaknya dapat dilakukan secara berkelanjutan.

Faktor keberhasilan dari strategi yang dilakukan yaitu tidak lepas dari dukungan dan motivasi dari orang-orang di lingkungan sekolah, serta bimbingan yang didapatkan dari dosen dan guru pamong. Faktor keberhasilan strategi yang dilakukan juga dari perencanaan pembelajaran, seperti model pembelajaran, persiapan media, baik yang manual maupun berbasis TPACK, sarana dan prasarana dan juga sumber belajar. Kemudian, pelaksanaan pembelajaran yang cukup banyak melibatkan warga sekolah.

Secara keseluruhan pembelajaran yang dilaksanakan mendapatkan feedback yang sangat positif, baik dari siswa maupun dari rekan sejawat. Guru harus terus berusaha berinovasi agar dapat memberikan pembelajaran yang baik dan bermanfaat bagi siswa, serta menjadi fasillitator yang dibutuhkan oleh siswa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun