Mohon tunggu...
Puisi

Puisi Rindu buat Teman

27 November 2016   20:09 Diperbarui: 27 November 2016   20:15 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Teman,

Kala diriku terjerat di penjara cinta

Kala hatiku dibaluti kesayuan rindu

Kala sepi berlabuh di dasar kalbu

Kala irama syahdu menemani diri mengisi waktu

Kala menanti kepastian sejuta persoalan

Kau hadir membelai luka

Bingkisan kata menari dihujung jemari

Seakan mengerti bisikan hati.

Teman,

Hari berganti hari

Masa berlalu memakan waktu

Kemesraan tersimpul rapi dilayari rindu

Menanti malam menjemput siang

Agar ikatan keikhlasan mengupas persahabatan.

Teman,

Bunga yang dimiliki orang

Ditaburi warna kekusaman

Begitulah jua..

Suramnya wajah keperempuananku

Walau berseri disebalik topeng kedukaanJ

iwa meruntun merayu ketenangan

Bertamu disudut kehidupan

Lipatan rahsia kau kailkan

Lalu terapung tanpa jawapan

Murni jiwamu yang menyentuh perasaan

Keikhlasanmu yang merawat kesedihan

Ingin menyemai nostalgia silam

Agar ikatan membuihkan kemesraan.

Teman,

Tanpa kusedar dan tanpa kuduga

Dirimu menanam pohonan cinta

Sedang diriku sudah berpunya

Walau diri diselimuti sengsara

Kini..

Susunan bicara berbaur cinta

Mengungkap istilah sebenarnya

Antara setia dan airmata.

Teman,

Sepi, resah dan duka

Itulah rencah kekosongan hidupku

Tatkala bicaramu sirna di mataku

Senyum dan tawa

Menguntum tanda gembira

Tatkala rancak berbicara

Justeru diriku..

Menyingkap tirai bicara.

Teman,

Andainya puisi ini kau fahami

Andainya jeritan hatiku kau selami

Andainya impianku bisa kau penuhi

Kau tidak berlari mengejar mimpi

Menghitung hari menanti realiti.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun