Mohon tunggu...
Fitria Nurfantika
Fitria Nurfantika Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

saya hobi traveling dan menulis cerita

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Menyulap Gudang Menjadi Kandang Burung Puyuh Raup Jutaan Rupiah Perbulan

3 September 2023   21:28 Diperbarui: 3 September 2023   21:52 420
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Satrio Aji Dermawan (22) warga Desa Katikan Kecamatan Kedunggalar Kabupaten Ngawi membuktikan keberhasilan dirinya menjadi seorang peternak burung puyuh. Menggeluti bisnis burung puyuh yang dimulai sejak tahun 2020 lalu. Jatuh bangun sudah sering Satrio lalui,namun tidak membuat Satrio menyerah begitu saja. Bermodalkan gudang belakang rumah yang disulap menjadi kandang burung puyuh dan belum adanya peternak burung puyuh di desanya membuat Satrio yakin bisnisnya akan berkembang pesat. Satrio menceritakan awal membuka usahanya "Didesa ini belum ada yang menjadi peternak burung puyuh, hal itu yang membuat saya yakin untuk membangun bisnis peternakan burung puyuh" kata Satrio dikediamannya.

Satrio memilih untuk berbisnis burung puyuh karena cara pemeliharaan yang sederhana, tahan terhadap penyakit, cuaca, telur yang dihasilkan juga mudah dipasarkan. Perawatan serta pemberian pakan sangat menentukan kualitas telur itu sendiri, air yang diberikan harus air bersih yang diganti tiap hari dan pemberian pakan yang harus tepat pada jamnya. Satrio membutuhkan pakan 33kg untuk 1 bulan, 1 karung pakan burung puyuh seharga 375 ribu untuk 50kgnya.

Satrio memulai bisnisnya hanya bermodalkan 500 ekor burung puyuh kini sudah membuahkan hasil hingga 1.500 ekor. Satrio mampu memberikan lapangan pekerjaan untuk orang-orang terdekat terutama temannya. Burung puyuh akan dapat dinikmati hasil telurnya setelah empat bulan yang akan datang. 1.500 ekor burung puyung mampu menghasilkan telur sebanyak 15kg Setelah burung puyuh menghasilkan telur mulai dipasarkan,target pemasarannya mencakup wilayah pasar-pasar daerah Kedunggalar,pedagang sayur dan tetangga dekat rumah. Satrio menjual dengan harga 1kg 30 ribu. Modal awal yang dikeluarkan Satrio untuk membuat bisnis ternak burung puyuh sebesar 10 juta. Dengan tekatnya yang kuat dan pantang menyerah Satrio bisa menikmati hasilnya dengan mendapatkan keuntungan bersih sebesar 5.500.000 perbulannya.

dokpri
dokpri

Telur puyuh menjadi alternatif makanan sehat karena mengandung protein yang tinggi dan harganya yang cukup terjangkau dibandingakan protein hewani lainnya. Sehingga permintaan konsumen juga semakin meningkat. Satrio berkeinginan untuk mengembangkan lebih besar peternakan burung puyuhnya dan menambah jumlah burung puyuh miliknya agar lebih banyak menghasilkan telur puyuh sehingga dapat memenuhi kebutuhan konsumen.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun