Teori Realisme
Teori realisme menekankan bahwa negara merupakan aktor utama sedangkan individu, organisasi internasional, LSM, dan sebagainya kurang penting dan dalam hal ini negara akan melakukan segala cara untuk kepentingan nasionalnya sendiri.Â
Kaum realis disini meyakini bahwa hubungan internasional itu pada dasaranya konfliktual Dimana sebuah negara dengan negara lainnya akan saling berkompetisi yang pada akhirnya akan di akhiri dengan perang dan akan ada negara yang muncul sebagai pemenang (zero sum game).Â
Realis juga berasumsi bahwa sistem internasional berkembang secara anarki, tidak ada yang kuat dari pada Negara atau bisa dibilang tidak ada yang bisa mengatur sebuah negara karena sejatinya tidak ada pemerintahan dunia dalam sebuah sistem internasional yang bisa menghukum sebuah negara itu sendiri.Â
Pada dasarnya teori ini memandang pesimis terhadap sifat manusia yang berakibat tidak dapat mempercayai satu sama lain yang menghasilkan dimana negara dituntut harus bisa menyelesaikan permasalaannya sendiri maka dari itu negara akan melakukan balance of power dimana negara akan menjaga keseimbangan kekuatannya untuk mencegah negara lain mendominasi, negara juga akan berusaha untuk mingkatkan kekuatannya jika ada negara lain yangz berpotensi untuk mendominasi.Â
Teori Liberalisme
Berbeda dengan realisme yang bersifat anarki, liberalisme di pandang sebagai sebuah ideaologi yang mementingkan individu, nilai-nilai demokrasi, kebebasan dan lain-lainnya.Â
Seperti yang disampaikan Immanuel kant bawa liberalisme itu lebih menutamakan perdamaian. Aktor lainnya seperti adam smith yang lebih menekankan pada prinsip ekonomi Dimana negara tidak campur tangan dan individu dibiarkan untuk mengejar kepentingan ekonominya masing-masing dan dari itu maka dikenal dengan adanya istilah free trade.Â
Dalam teori liberalisme ini kepentingan domestik mempengaruhi sebuah negara dalam mengambil kebijakan internasional nantinya, dan dapat di artikan bahwa negara di sini merupakan sebuah jembatan untuk aktor domestik dalam keputusan internasional. Liberalisme sangat menekankan pentingnya kerjasama Dan kolaboratif demi perdamaian global.Â
Pemikiran kaum liberal juga sangat erat dengan kemunculan negara constitutional modern dan berpendapat dapat memajukan berbagai aspen di kehidupan.
Teori Neorealisme
Dalam teori ini kennet waltz mengambil beberapa elemen realisme klasik dan neoklasik, menurutnya teori yang baik itu teori yan fokus utamanya ada pada struktur system yang beresinambungan pada perubahan system.Â
Pada sifat struktural ini yang membuat negara berkeinginan untuk mempertahankan keamanan negaranya dari lingkunan internasional yang bersifat anarki yang Dimana sifat anarki itulah yang memaksa sebuah negara lebih memerhitungkan keamanan negaranya untuk Bersaing demi kekuatan.Â
Kondisi anarki inilah yang membuat negara cenderung lebih mementingkan keamanan negaranya. Waltz juga berpendapat bahwa negara yang memiliki kekuatan besar yang mengatur system internasional, waltz juga meyakini jika ketertiban internasional ini bisa lebih memungkinkan jika memakai system bipolar daripada multipolar.
Teori Neoliberalisme
Neoliberasil sendiri merupakan pendekan teori liberal yang diperbarui. Dalam teori ini neoliberalisme menekankan bahwa kerjasama ini penting dalam sistem internasional.Â
Kaum neoliberalisme berpendapat bahwa kesejahteraan dapat di capai melalui kerjasama. mereka juga berpendapat bahwa negara bukan satu-satunya aktor dalam politik global bahwa organisasi atau sebuah lembaga juga sama pentingnya.Â
Dalam hal ini jika semua aktor saling terhubungan satu sama lain dalam sebuah sistem internasional maka itu dapat mendorong semakin banyak kerjasama internasional dan akan menghasilkan kesejahteraan juga perdamaian dunia.Â
Neoliberalisme juga sangat mendukung perdagangan bebas atau yang bisa di sebut dengan free trade yang mengedepankan kerjasama juga kolaborasi antar aktor demi tercapainya sebuah system internasiona
Perbedaan
- Bagi realisme dan neorealisme negara merupakan aktor utama atau tunggal dan organisasi internasional, LSM dan yyang lainnya tidak penting, sedangkan bagi liberalisme dan neoliberaslisme negara bukan satu-satunya yang ada di sitem internasional bawa individu, oraganisasi internasional, LSM dan perusaaan jua merupakan sebua aktor yang sama pentingnya.
- Cara pandang, jika realisme memiliki sifat fesimis tidak dapat mempercayai satu sama lain karena berpendapat bahwa sebuah konflik cara penyelesaiannya adalah mengunakan perang, maka liberalisme sangat optimis jika semua bisa di ajak kerjasama dan dapat dipercaya untuk mendapatkan kedamaian dalam sebuah sistem internasional.
- Cara pandang realisme dan liberal juga sangat berbeda, jika realisme memandang sejarah itu berulang dan bisa saja terjadi kambali dimasa mendatang, berbeda dengan liberalisme yan perpendapat bawa sejarah itu perkembangannya akan terus maju bisa saja berubah di masa mendatang.
- Dalam realisme isu security atau keamanan merupakan sebuah isu yang sangat penting, berbeda dengan liberalisme isu yang sangat penting dalam hubunan internasional itu merupakan kebebasan.Â
Persamaan
- Realisme dan neorealisme memiliki pendapat yang sama bawa sistem internasional itu anarkis karena tidak ada pemerintaan dunia yan dapat mengatur atau menghukum sebuah negara.
- Liberal dan neoliberalise sama-sama menekankan pentingnya sebuah kerjasama yang kooperatif untuk mencapai sebuah perdamaian global, juga sama-sama berpendapat pentingnya kebebasan bagi setiap individu.
- Realisme, liberalisme, neoliberalisme Dan neorealisme berpendapat bahwa negara merupakan sebuah aktor walaupun memiliki kepentingan yang berbeda.
- Peran negara dalam 4 teori tersebut berpendapat bahwa negara bersifat rasional.
- Realisme dan neoliberalisme berpendapat sama bahwa negara merupakan aktor Utama atau tunggal.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H