Mohon tunggu...
Fitria Ningsih
Fitria Ningsih Mohon Tunggu... Guru - Guru Les

Ibu satu anak, suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Refleksi Sumpah Pemuda Bukan Sekadar Ceremonial Belaka

28 Oktober 2024   08:48 Diperbarui: 29 Oktober 2024   06:13 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menengok puluhan tahun silam, para pemuda  Indonesia berikrar yang diabadikan menjadi bagian sejarah bangsa Indonesia. Ikrar tersebut dicetuskan pada tanggal 28 Oktober 1928 yang berbunyi " Kami putra- putri Indonesia mengaku bertumpah darah satu, tanah air Indonesia. Kami putra- putri Indonesia mengaku berbangsa satu, Bangsa Indonesia. Kami putra- putri Indonesia mengaku berbahasa satu, Bahasa Indonesia". Kesepakatan ikrar tersebut diperingati sebagai hari sumpah pemuda. 

Memperingati sumpah pemuda seyogyanya jangan hanya sebatas ceremonial belaka. Dari peringatan sumpah pemuda yang fundamental yaitu ada pada kesadaran, semangat para anak- anak muda dalam mewarnai kemerdekaan.

Pemuda adalah Tonggak Perubahan

Pemuda yang memiliki semangat dan tekat kuat  dapat memberikan perubahan. Sudah terbukti, dalam sejarah Indonesia  kekompakan para pemuda melahirkan kesepakatan sumpah pemuda. Tidak hanya itu pada peristiwa rengas dengklok golongan muda juga sangat berperan aktif dalam mendesak agar segera diproklamirkan kemerdekaan. 

Jika diulas lebih jauh, masih banyak aksi- aksi nyata dan heroik pemuda dalam mengawal keberlangsungan bangsa Indonesia. 

Refleksi Meningkatkan Kesadaran Berperan

Fase hidup yang penuh dengan kekuatan dan semangat membara adalah fase menjadi pemuda. Memanfaatkan usia muda dengan hal- hal yang positif adalah suatu keharusan. Tidak berlebihan jika Ir. Soekarno mengatakan " Beri aku 10 pemuda maka akan kugoncangkan dunia". Pesan yang memiliki makna mendalam. 

Menyandang nama pemuda, kesadaran untuk berperan harus ditanamkan. Minimal berperan untuk diri sendiri. Jika masih menjadi pelajar sebisa mungkin berusaha sungguh- sungguh dalam menuntut ilmu serta tidak membebani orang tua dengan permintaan materiil yang berlebihan, seperti masih SMA minta dibelikan  pajero sport. 

Tinggalkanlah hal- hal negatif yang menyenangkan seperti pergi ke diskotik mencoba miras, hindarilah yang seperti itu karena hal- hal menyenangkan yang positif masih banyak. 

Melihat kembali peran  semangat dan aksi pemuda- pemuda dahulu dapat menumbuhkan semangat untuk berperan lebih oleh pemuda sekarang. 

Mari sebagai pemuda kita gunakan moment sumpah pemuda ini tidak hanya sebagai peringatan saja, namun mari kita gunakan untuk memberdayakan diri kita lebih berperan untuk kemanfaatan sebisa yang kita lakukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun