Semilir bayu malam  membelai
Mengantarku pada keinginan menyampaikan curahan hati
Curahan hati malam ini
Takutku pada esok hari telah terobati
dengan nasihat indah dari dinding seorang bidadari
yang intinya begini "tak usah meramalkan esok hari
jalani hari ini dengan sepenuh hati, hayati, uapkan keraguan hati"
Pada jiwa-jiwa penghamba pengalaman sejati
Dalam proses pendewasaan diri
apakah harus mengabaikan sakit hati?
apakah harus memendam emosi?
apakah harus menghapus kekecewaan diri?
haha...siapa juga yang mengharuskan
huft...aku tak peduli
meski bilang tak peduli, tapi mengapa aku kepikiran ini?
Inginku enyah mencari tempat lain yang berbeda
yang menjanjikan proses warna-warni penuh arti
bukan seperti yang pernah kujumpai
banyak suara menguap ke angkasa
hanya sebatas suara menggema dan tak bersisa
apa guna gema suara, jika hanya segelintir yang nyata
ahhhh...apakah itu potretku nanti?
atau malah potretku sekarang ini?
aku tak mau, bisakah aku menghindarinya?
rasanya membohongi hati
jika terus melibatkan diri
aku harus bagaimana ini?
Pada almanak kehidupan kutitipkan kata
agar curahan malam ini tidak binasa
inilah yang kurasa
ku sedang dibelenggu keraguan rasa
Tulungagung, 2 Juli 2014
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H