Panggilan Hati Mewujudkan Mimpi
"Jadi kenapa kita tidak memulai gerakan itu dari kita sendiri?Apalagi kita masih muda!" Bhrisco Jordy Dudi Padatu
Setelah berkunjung kembali ke kampung halamannya,Manokwari,Papua Barat,ia tidak menyangka bahwa kondisi pendidikan disana tidak jauh berbeda seiring kepergiannya untuk menempuh pendidikan di ibukota,Jakarta.Ia terheran ketika berlabuh ke Pulau Mansinam,pulau terluar Papua Barat yang jaraknya sekitar 6 kilometer dari pusat kota Monokwari,dan menemukan masih terdapat banyak anak-anak,bahkan sudah SMP tapi belum mampu membaca dan menulis.
Ada kekhawatiran di benaknya bilamana anak-anak ini tidak terliterasi dengan baik maka ia akan lupa betapa bersejarahnya kampung halaman mereka.Apalagi pulau mansinam adalah pusat peradaban dan keberagamaan di tanah papua.Di sanalah injil bermula berlabuh lalu menyebarkan ajarannya.Setiap tahunnya pada tanggal 5 Februari,ribuan orang berbondong-bondong datang ke Mansinam untuk merayakan hari ulang tahun perkabaran injil.
"Bagaimana mereka bisa tahu (nilai sejarah dan leluhur) jika membaca saja tidak bisa?"kata Jordy pada Talkshow Good Movement by GNFI.
Bhrisco Jordy Dudi Padatu,atau yang akrab di sapa Jordy adalah putra daerah Papua yang memiliki pengalaman dan menyaksikan secara langsung kesenjangan antara pendidikan di kota dan di pedalaman.Papua Future Project bisa dikatakan adalah proyek nurani dari seorang anak muda yang merasa risih,gelisah,iba,empati dan sangat cinta terhadap dunia pendidikan.
Kesulitan yang dialami anak-anak papua untuk memperoleh pembelajaran yang berkualitas dan berkelanjutan mengusik hatinya.Ia mencari jalan bagaimana caranya agar anak-anak ini meskipun berada diperbatasan bahkan paling terluar dari wilayah timur Indonesia bisa mendapatkan edukasi dan literasi yang layak ditengah fasilitas pendidikan yang serba terbatas.
Di pulau Mansinam hanya terdapat satu sekolah dasar.Para guru harus menempuh waktu sekitar 20-30 menit tergantung cuaca dan ketersediaan kapal untuk menyeberang.Sebenarnya terdapat kapal yang disediakan sebagai sarana transportasi untuk menunjang pendidikan para anak-anak di pulau.Namun,karena kondisi ekonomi yang sulit terkadang membuat para orang tua yang kebanyakan berprofesi sebagi pelaut 'terpaksa' menggunakannya untuk mencari nafkah.Hal inilah yang membuat Jordy dan kawan-kawan memilih untuk menyewa kapal sebesar 250 ribu -300 ribu rupiah untuk sekali jalan.Ia tidak ingin membuat anak-anak menunggu dan waktu belajar menjadi berkurang.Sementara ia juga harus berkeliling ke kampung-kampung untuk mensosialisasikan tentang pentingnya pendidikan, literasi,edukasi dan menjaga kesehatan.
Lalu,apa sebenarnya Papua Future Project itu dan pentingnya bagi masa depan anak-anak Papua?
"Anak muda menjadi contoh,tonggak perubahan," Bhrisco Jordy Dudi Padatu
Papua Future Project adalah sebuah komunitas anak muda berbasis projek yang didirikan guna untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan literasi dari anak-anak papua dan merupakan wadah bagi pemuda pemudi seluruh Indonesia dalam mengembangkan keterampilan dan pengalamannya dengan menjadi guru volunteer di Papua.