Mohon tunggu...
ef fattah
ef fattah Mohon Tunggu... Lainnya - Pelajar Sepanjang Hayat

https://linktr.ee/effattah

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Pajak,Kesehatan, dan Ketahanan Ekonomi

28 Juni 2023   23:20 Diperbarui: 28 Juni 2023   23:27 323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa yang terjadi jika peredaran darah dalam tubuh kamu terhambat atau tidak lancar?Tangan dan kaki dingin,tubuh lelah,masalah dengan pencernaan,kognitif terganggu dan masih banyak gejala lainnya yang membuatmu tidak nyaman.Bayangkan jika darah itu adalah pajak.Apa menurut kamu kemungkinan terburuk yang akan dialami oleh suatu negara jika menghentikan aktivitas perpajakannya?

Atau kamu bayangkan saja jika semua subsidi dari pemerintah dihentikan?Berapa banyak anak yang harus putus sekolah karena tidak memiliki biaya?Berapa banyak masyarakat yang harus menderita penyakit sepanjang hidupnya karena tidak memiliki uang untuk menerima fasilitas kesehatan?Berapa banyak masyarakat miskin yang harus kelaparan karena tidak memiliki beras?Berapa banyak petani yang gagal panen karena tidak memiliki cukup uang untuk membeli pupuk yang berkualitas?Masih bisakah para nelayan kita menangkap ikan di lautan sementara harga solar melambung tinggi?

Ya.Semua kebutuhan-subsidi-tersebut dibiayai oleh pemerintah melalui skema APBN dimana penyumbang terbesarnya berasal dari penerimaan pajak.Negara yang berfungsi dengan baik adalah negara yang dapat memenuhi kebutuhan pokok warganya dengan mengandalkan sumber pendapatan domestiknya.

Kesehatan&Ketahanan Ekonomi

Covid-19 menyadarkan kita bahwa faktor kesehatan bisa mengganggu stabilitas keuangan dan perekonomian suatu negara.Untuk mengantisipasi penyakit menular di kemudian hari Presidensi G20 Indonesia membentuk Financial Intermediary Fund atau Dana Perantara Keuangan.Sebanyak US$ 1.4 miliar terkumpul dari 20 donor dan tiga filantropi.Dana cadangan tersebut nantinya akan digunakan untuk membeli obat-obatan yang dibutuhkan seperti vaksin dan alat kesehatan lainnya.

Kondisi kesehatan yang terganggu sudah pasti akan mempengaruhi produktivitas seseorang.Memaksakan diri bekerja ketika tubuh sedang tidak fit akan mengundang komplikasi yang lebih parah.Oleh karena itu penting bagi setiap orang untuk menjaga kesehatan tubuhnya agar tetap bisa bekerja untuk memenuhi kebutuhan dirinya dan keluarganya.

Lalu bagaimana pajak berfungsi sebagai agen dalam mempromosikan pentingnya menjaga kesehatan?

Ingat tidak kalau pemerintah berencana mengenakan cukai pada minuman berpemanis dan berkarbonasi?

International Diabetes Federation memprediksi pada tahun 2030 Indonesia akan menjadi peringkat 6 negara dengan penderita diabetes terbanyak.Data WHO menyebut bahwa penyakit diabetes melitus menjadi penyebab kematian nomor 3 di Indonesia.Apa yang menyebabkan perbedaan beratnya gejala pada pasien covid-19?Komorbid salah satunya adalah diabetes.

Semua orang mengetahui dan menyadari bahwa penyebab penyakit diabetes adalah konsumsi gula yang berlebihan.Pengenaan cukai pada minuman berpemanis dan bersoda diharapkan bisa menurunkan prevalensi diabetes dikalangan dewasa muda yang semakin meningkat tiap tahunnya.Laporan ilmiah berjudul Food For Thought menyatakan pajak pada sejumlah kelompok makanan-seperti pajak minuman manis di meksiko-terbukti mengurangi konsumsi 20%.

Jika teh kemasan dikenakan cukai sebesar Rp 1500/L dan produk berkarbonasi/soda/konsentrat Rp 2.500/L,akan ada potensi penerimaan negara sebesar Rp 6.25 triliun.Pendapatan tersebut bisa digunakan untuk mensubsidi makanan sehat agar bonus demografi Indonesia 2030 nanti yang didominasi oleh kalangan muda tidak sia-sia.Indonesia Emas 2045 nanti akan sulit diwujudkan jika para pemuda-pemudi kita sakit-sakitan.Wacana tentang cukai pada minuman berpemanis sudah dimulai dari tahun 2016 dan ditargetkan bisa direalisasikan pada tahun ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun