Mohon tunggu...
Fitriani
Fitriani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Study the path to heaven

Bimbingan dan Konseling Islam Psikologi dan Pendidikan Universitas Al Azhar Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Penerapan Konsep Self-lovesebagai Bentuk Mencintai Allah

18 Januari 2022   12:32 Diperbarui: 18 Januari 2022   12:51 333
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

PENDAHULUAN

Tentu saja, sebelum kita berbicara tentang selflove, ada alasan yang jelas mengapa kita perlu  mencintai diri sendiri. Selflove telah menjadi topik  hangat akhir-akhir ini. Upaya mencintai diri sendiri berbeda dengan pikiran dan tindakan negatif seseorang yang merusak diri sendiri.
Self-Sabotage atau penghancuran diri adalah tindakan atau perilaku yang dilakukan secara sadar atau tidak sadar dan berdampak buruk bagi Anda. Perilaku merusak diri  sendiri  juga dapat merujuk pada perilaku dan pola pikir yang  mencegah Anda melakukan apa yang ingin Anda lakukan. Seringkali, orang yang merusak diri sendiri merasa sulit untuk menguji emosi mereka, menjadi terisolasi dari orang lain, menjadi dermawan, dan  sering cenderung berbicara negatif dengan diri mereka sendiri. Hal-hal ini adalah salah satu bentuknya. Self-Sabotase yang  mengabaikan apa yang ada dan membuat tidak mungkin menghabiskan waktu yang nyaman dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karena itu,  untuk mencapai apa yang penting bagi kita, kita membutuhkan banyak diskusi tentang selflove hari ini.

PEMBAHASAN

Belakangan ini topik kesehatan mental ramai diperbincangkan di berbagai platform dan  media sosial, dan istilah selflove pun bermunculan. Hal ini menimbulkan banyak pertanyaan, apa itu selflove? Menurut pakar hubungan Dian Wisnuwardhani, istilah kepribadian selflove adalah cara  seseorang untuk merangkul dirinya sendiri. Setiap orang memiliki cara mencintai diri sendiri yang berbeda karena setiap orang memiliki caranya sendiri dalam mencintai diri sendiri.  Namun, cinta diri sering disalahartikan atau disamakan dengan narsisme. Tentu saja, harus ditekankan bahwa keduanya  sangat berbeda. Narsisme adalah perilaku mereka yang terlalu mencintai diri sendiri, dan mereka yang mempraktikkan selflove adalah mereka yang dapat menghargai diri sendiri, bergaul dengan diri sendiri, dan menjadi individu yang lebih baik untuk diri sendiri dan orang lain.

Menurut Khoshaba (2012), kepribadian selflove adalah suatu kondisi di mana seseorang dapat menghargai diri sendiri dengan menilai diri sendiri ketika seseorang dapat membuat pilihan dalam perkembangan mental, fisik dan  psikologis. Misalnya, Anda mungkin bisa menerima kelemahan dan kelebihan Anda, fokus pada tujuan hidup Anda, dan puas dengan usaha Anda. Orang-orang yang tidak memiliki selflove cenderung terus-menerus menghukum diri mereka sendiri atas komentar negatif yang merusak harga diri mereka dan membuat pertumbuhan sehari-hari menjadi sulit.
Kutipan dari Harvard Health: Mereka yang dapat sepenuhnya merangkul diri sendiri dapat menikmati banyak manfaat. Anda lebih bahagia, lebih berempati, dan  jauh lebih baik dalam kesehatan mental daripada seseorang yang tidak bisa mencintai diri sendiri.

Selain  itu, selflove cocok untuk keadaan emosional. Misalnya, belajar menerima diri sendiri berarti kita telah memberikan energi positif dan bentuk cinta diri. Semakin dewasa Anda, semakin sempit lingkaran pertemanan, semakin banyak tuntutan Anda dalam hidup Anda, dan  semakin banyak stres yang Anda alami. Jadi kita menghukum diri kita sendiri dengan mengkritik segala sesuatu yang telah terjadi pada kita. Mengkritik diri sendiri bukanlah kesalahan. Terkadang itu  bisa membuat kita  lebih baik dan menumbuhkan kita di masa depan. Namun kritik negatif yang berlebihan dan terus menerus yang muncul di benak Anda seringkali terlalu dominan, membuat kita  semakin putus asa, tertekan, dan terkadang bunuh diri karena membenci diri sendiri.

Jadi perlu dan penting untuk mempraktikkan selflove. Ada empat aspek yang dapat dilakukan untuk meningkatkan keterampilan narsistik Anda:

1. Kesadaran Diri

2. Harga Diri

3. Kepercayaan Diri

4. Perawatan Diri

Setelah kita mengetahui apa itu selflove dan langkah apa  yang bisa dilakukan untuk memperbaikinya, tentunya mayoritas agama Islam di Indonesia juga melakukan pendekatan yang tidak biasa dalam menerapkan selflove. Bagi umat Islam, mencintai diri sendiri merupakan  kewajiban sebagai bentuk rasa syukur atas nikmat Allah SWT.

Dari Abu Hamzah Anas bin Malik :"Salah seorang di antara kalian tidaklah beriman (dengan iman sempurna) sampai ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri." (HR. Bukhari dan Muslim).

Hadits menunjukkan bahwa jika kita  mencintai saudara kita,  kita juga harus bisa mencintai diri kita sendiri. Karena kita adalah anugerah dari Allah dan kita kembali kepada Allah. Oleh karena itu, kita harus mensyukuri nikmat yang diberikan berupa kesempatan untuk hidup dan beribadah kepada Allah dengan  mencintai diri kita sendiri.  Mencintai diri sendiri bukanlah hal yang sombong dan egois, tetapi itu terjadi secara alami atau disebut kodrat dalam Islam. Dalam konsep self-love, kita tidak membuat keputusan yang akan merugikan apa yang telah Allah berikan kepada kita. Hal ini dapat terjadi karena kita menghormati dan menjaga kesehatan fisik dan mental kita sendiri. Mencintai diri sendiri berarti juga mencintai Allah Ta'ala. Logika sederhananya adalah jika kita tidak mencintai diri kita sendiri, kita  tidak akan mencintai Allah Ta'ala.

Dalam pandangan Islam, konsep mencintai diri sendiri, seperti sabda Nabi, dijelaskan. "Seseorang yang mengenal dirinya mengenal Tuhannya." Hadis sangat relevan dengan konsep cinta diri. Sekecil apapun, kita harus mensyukuri semua hal baik yang telah  kita raih. Sesungguhnya sebaik-baik muslim bukanlah orang yang tidak pernah melakukan kesalahan,  tetapi orang yang mengakui dan mengakuinya setiap kali melakukan kesalahan, menerimanya, dan berdiri untuk memperbaikinya lagi dan lagi. Tidak  ada alasan untuk kegembiraan atau kekecewaan. Karena sesungguhnya segala sesuatu itu adalah baik bagi seorang Muslim selama dia bersyukur ketika mendapatkan nikmat dan bersabar saat diberikan ujian.

Cobalah untuk bangun pagi untuk memulai hari, cuci muka dan berdiri di depan cermin. Lihatlah wajah Anda dan katakan, "Terima kasih kepada Allah atas apa yang  terjadi kemarin dan apa yang  terjadi hari ini." Pergi sholat subuh dan membaca dzikir pagi. Perbanyak Istighfar dan baca Al Quran. Ini tidak hanya meningkatkan pengabdian, tetapi juga  menimbulkan rasa ketenangan dan ketenangan batin. Yakinlah bahwa Anda dapat menjalani hari-hari Anda dengan baik, tanpa bergantung pada orang lain. Percaya pada diri sendiri dan  Allah SWT. 

Dari sini dapat kita simpulkan bahwa, menurut pemahaman Islam, konsep mencintai diri sendiri termasuk dalam mentaati perintah-perintah Allah. Karena dengan mencintai diri sendiri, kita bisa lebih bersyukur dan mensyukuri  kelebihan dan kekurangan yang  Allah berikan padanya.

PENUTUP
Mereka yang bisa menerima diri sendiri sepenuhnya akan mendapat banyak manfaat. Anda lebih bahagia, lebih berempati, dan  jauh lebih baik dalam kesehatan mental daripada seseorang yang tidak bisa mencintai diri sendiri.  Selain  itu, selflove cocok untuk keadaan emosional. Misalnya, belajar menerima diri sendiri berarti kita telah memberikan energi positif dan bentuk cinta diri.
Islam adalah satu-satunya agama surgawi yang ada dan pada mulanya berdasarkan Al-Qur'an dan Sunnah. Islam dalam bentuk masdar dari kata aslamayuslimuislaaman yang artinya tunduk, patuh, tunduk kepada Allah.  Islam  mengajarkan  jalan kebaikan dan membawa hidup bahagia kepada Allah. Oleh karena itu, Islam juga dapat mengubah dan memperkuat penyesalan pribadi seseorang.

Selflove dalam Islam dapat diartikan memberikan dampak  positif pada diri sendiri dalam rangka meningkatkan diri dan menjadi lebih sadar bahwa seseorang ingin mengadopsi kepribadian yang baik. Mencintai diri sendiri juga memberikan cinta yang tulus, sehingga jiwa lebih bertekad untuk memperbaiki diri dan terus bergerak menuju keutuhan dan kemurnian jiwa. Jelas bahwa cinta diri datang dari lubuk hati Anda, dengan kejujuran tanpa pamrih, dari lubuk jiwa Anda. Mencintai diri sendiri dengan maksud mengetahui bahwa keberadaan kita di bumi adalah untuk bekerja sebagai hamba Allah, beribadah kepada Allah, dan memberi manfaat bagi semua makhluk hidup. Tidak semua orang mencintai dirinya sendiri dengan mudah. Butuh proses untuk mengalami perjalanan selflove.

REFERENSI

Orem, DE. 2001. Nursing Concept of Practice. The C.V. Mosby Company. St Louis

Santrock, John W. 2007. Remaja, Edisi Kesebelas. Jakarta (ID) : Erlangga.

Khoshaba, D. 2012. A seven-step prescription for self loe. Psychology Today Retrieved from https://www.psychologytoday.com/us/blog/get-hardy/201203/seven-step-prescription-self-love.

H. (2021, March 2). Mencintai Diri Sendiri sebagai Bentuk Cinta kepada Allah. Universitas Islam Indonesia. https://www.uii.ac.id/mencintai-diri-sendiri-sebagai-bentuk-cinta-kepada-allah/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun